Berita Jakarta

Tak Sembarangan, Ini Alasan Pj Gubernur DKI Ingin Bangun Pulau untuk Tampung Sampah Jabodetabek

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Mengusulkan Pembangunan Pulau Sampah. Pulau Itu Nantinya Menamp[ung Sampah dari Jabodetabek

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
WartaKota/Rafsanzani Simanjorang
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta mengusulkan agar dibuat pulau sampah di Kepulauan Seribu demi menjaga kebersihan lingkungan.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, usulan pulau sampah itu karena daratan di Jabodetabek tidak bisa lagi dijadikan tempat penampungan.

"Contoh sudah banyak kan ada di negara lain yang sukses tidak cemarkan, ada di Jepang, ada di Korea, Maldives, ada di Singapur, kami tinggal contoh itu," kata Heru pada Sabtu (18/5/2024).

Menurutnya, keberadaan pulau sampah demi keberlangsungan kebersihan lingkungan di Jakarta dalam jangka waktu 50 tahun 100 tahun.

Heru mengatakan, saat ini keberadaan sampah terus mengalami kenaikan, ditambah dengan jumlah pendudik yang semakin bertambah.

"Dan ide saya kemarin itu tidak untuk Jakarta saja lho ya, bisa untuk Bekasi, bisa untuk Depok, Tangerang, Bogor mungkin, sehingga lingkungan di daerah seperti Bogor itu bisa kita jaga," tegasnya.

Heru menambahkan, pulau tersebut nantinya jadi titik pembuangan terakhir sampah yang ada di Jabodetabek.

"Pemikiran saya bukan untuk DKI Jakarta, bisa untuk Jakarta Tangerang Mauk, sekitar pesisir," imbuhnya.

Sebelumnya, DPRD DKI mengingatkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mengutamakan lima poin jika ingin membangun pulau pengolahan sampah. 

Heru mengusulkan adanya pembangunan pulau dari sampah, sekaligus pengolahannya di ujung Kanal Banjir Timur (KBT), Rorotan, Jakarta Utara yang mengarah ke Teluk Jakarta.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan, poin pertama adalah Heru harus memperhatikan studi kelayakan dan dampak lingkungan yang ada. 

Studi kelayakan sangat penting diakui Yuke untuk memastikan metode ini aman dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan laut di sekitar Jakarta.

“Proses ini harus melibatkan para ahli lingkungan, akademisi, dan pihak terkait lainnya,” ujar Yuke kepada Warta Kota pada Kamis (16/5/2024). (m26)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved