Berita Jakarta

Calon Siswa Bintara Polri yang Dibegal Idolai Aipda Ambarita, Satrio: Ingin Dia Datang ke Rumah

Satrio, calon siswa bintara Polri, menjadi korban begal. Dia cerita, ingin menjadi polisi karena terinspirasi Aipda Ambarita.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/munir
Satrio (baju putih), calon siswa bintara Polri, mengidolai Aipda Ambarita. Sebagai korban begal, dia ingin sekali bertemu Aipda Ambarita, idolanya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Calon siswa Bintara Polri bernama Satrio menjadi korban begal saat melintas Arjuna Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024) pukul 04.00 WIB.

Setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit Tarakan, Jakarta Pusat, ia diperbolehkan pulang ke rumahnya.

Baca juga: Kronologi Atlet Karate Dibegal saat Tes Bintara Polri di Kebon Jeruk, Sempat Duel Satu Lawan Satu

Saat ditemui di rumahnya, tangan kanan Satrio masih diperban karena luka bacok senjata tajam jenis golok.

Selain di tangan, bagian lutut kaki kirinya juga diperban akibat sabetan senjata tajam.

Ia mengaku, ingin menjadi anggota polisi karena terinspirasi dari sosok Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau yang dikenal Ambarita.

Sosok polisi Ambarita sudah sejak SMP jadi tontotan Satrio, khususnya saat menindak pelaku kejahatan.

"Mau sekali dia datang ke rumah, karena beliau jadi salah satu panutan saya," kata Satrio kepada Wartakotalive.com saat ditemui di rumahnya kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Karyawati Dibegal Tiga Remaja Bersajam di Duren Sawit, Polisi Tolak Laporan

Menurut Satrio, cara bertugas dan penangkapan Ambarita dinilai bagus dan menampilkan sosok polisi yang gagah.

Ia pun sempat video call dengan Ambarita melalui telepon Humas Polres Metro Jakarta Barat.

Wajahnya begitu gembira ketika melihat sosok Ambarita dari layar telepon seluler.

Tak hanya Satrio, ibunya bernama Septi juga senang ketika melihat Ambarita di layat ponsel tersebut.

"Siap, setiap hari saya nonton bapak di Youtube," kata Satrio ke Ambarita.

Satrio Mukti Rajajo (19) menceritakan detik-detik dirinya dibegal oleh 3 pelaku, saat ia hendak mengikuti tes masuk Bintara Polri, di Kebon Jeruk Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024) lalu. Menurut Satrio yang merupakan atlet karate, dirinya sempat berduel dengan pelaku dimana salah satunya bersenjata golok. Sementara Satrio dengan tangan kosong. Karenanya Satrio mendapat luka bacokan di tangan dan kaki.
Satrio Mukti Rajajo (19) menceritakan detik-detik dirinya dibegal oleh 3 pelaku, saat ia hendak mengikuti tes masuk Bintara Polri, di Kebon Jeruk Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024) lalu. Menurut Satrio yang merupakan atlet karate, dirinya sempat berduel dengan pelaku dimana salah satunya bersenjata golok. Sementara Satrio dengan tangan kosong. Karenanya Satrio mendapat luka bacokan di tangan dan kaki. (Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah)

Ambarita hanya memberikan semangat kepada Satrio untuk cepat sembuh dan bisa ikut seleksi Casis Bintara Polri.

Sebelumnya, Nasib malang menimpa seorang remaja bernama Satrio Mukti Rajajo (19) yang mengalami insiden pembegalan saat dalam perjalanan ke lokasi tes masuk Bintara Polri, di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024).

Alih-alih sampai di tujuan, Satrio justru harus berbelok ke rumah sakit lantaran mengalami luka yang cukup parah di bagian tangannya.

Satrio yang merupakan karateka itu bahkan harus kehilangan dua jarinya karena aksi pembacokan tersebut.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved