Kecelakaan Maut

Ini Cerita Adewiyah dan Fahmi Korban Selamat Bus SMK Lingga Kencana yang Mengalami Kecelakaan Maut

Adewiyah, guru SMK Lingga Kencana, kini trauma. Dia menjadi saksi dari kecelakaan maut bus Putera Fajar yang ditumpangi siswa-siswinya.

Editor: Valentino Verry
tribun jabar
Saat study tour pelajar SMK Lingga Kencana sempat foto bersama di depan bus Putera Fajar. Sayang acara perpisahan kelas XII itu berakhir duka dan meninggalkan trauma bagi korban selamat. 

Namun, dia mengatakan, kondektur sempat memperbaiki mobil saat istirahat makan malam.

"Kata anak-anak yang melihat perbaikan bus tersebut, kondektur memperbaiki bagian rem, diduga remnya blong," katanya.

Adewiah mengatakan, setelah magrib rombongan melanjutkan kembali perjalanan menuju Tol Cipali Subang.

"Namun, nahas baru jalan lima menit, mobil saat memasuki turunan langsung oleng, terus nabrak mobil Feroza dan tiga motor hingga akhirnya terguling," katanya.

Adewiah mengatakan, mobil oleng saat di jalan menurun. Kondisi itu membuat siswa panik.

Para penumpang pun menjerit hingga mengucap takbir saat terjadi kecelakaan.

"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir 'Allahu Akbar! Allahu Akbar!' Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.

Sedangkan menurut Fahmi, bus yang mereka tumpangi sempat diperbaiki karena alami kebocoran oli.

Ia menceritakan ketika bus melaju ke daerah Subang bus tiba-tiba seperti alami rem blong hingga terguling.

“Ada turunan, di situ tuh udah kayak nggak ada rem, rem blong, anak-anak semua teriak, ya istigfar, Allahu akbar nggak lama jatuh terguling ke kanan,” katanya.

Adewiah menjelaskan, rombongan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok semuanya berjumlah tiga bus, berangkat dari Depok, Jumat (10/5/2024).

"Pada saat berangkat sempat berwisata dulu ke Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," ucapnya.

Penumpang bus Putera Fajar yang terguling adalah 53 siswa, guru pendamping tiga orang, dan kru bus empat orang.

"Siswa kami yang meninggal semuanya berjumlah sembilan orang dan satu orang guru," ucapnya.

Sementara itu satu korban meninggal lainnya merupakan warga lokal.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved