Kabinet Prabowo

Kabinet Prabowo-Gibran Jadi Gendut, Budiman Sudjatmiko Bilang Bagus, Pengamat Malah Suudzon

Publik menanti kabinet Prabowo-Gibran yang kabarnya gendut, jadi 40 menteri. Hal ini menuai cibiran, namun buat pendukungnya ini kabar baik.

Editor: Valentino Verry
Istimewa
Prabowo-Gibran diprediksi membuat kabinet yang gemuk untuk mengakomodir tuntutan mitra parpol. Hal ini menuai polemik. 

Menurutnya, dasar pemikiran seperti itu didasari bagi-bagi kekuasaan seolah-olah APBN adalah bancakan partai politik.

“Itu kan cara berpikir keliru, berpikir politis murni, sedangkan persoalannya kita harus melihat sisi kemanfaatannya itu yang penting,” kata Trubus, Rabu (8/5/2024).

Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) sekaligus Aktivis 1998 Budiman Sudjatmiko mendukung jumlah menteri membengkak.
Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) sekaligus Aktivis 1998 Budiman Sudjatmiko mendukung jumlah menteri membengkak. (KOMPAS.com/Rahel)

Dia menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ada semata-mata untuk kepentingan publik.

Trubus berpandangan penambahan jumlah kementerian juga akan mempersulit sisi pengambilan kesepakatan pelaksanaan kebijakan.

Semisal pada waktu pandemi Covid19, ada banyak kementerian lintas sektor yang terlibat.

“Kebijakan pandemi itu harus diambil antara kementerian dan kemenko kalau terlalu banyak akhirnya akan berat sendiri dan lamban karena masalah ego sektoral,” ungkapnya.

Artinya penambahan kementerian membuat kinerja eksekutif tidak lebih efektif.

Termasuk penanganan pangan yang melinatkan Kementerian Pertanian, Bulog, dan Bapanas.

“Ini masing-masing saling tumpang tindih merasa punya kewenangan aturan,” lanjutnya.

Dia pun menyoroti banyaknya lembaga yang mengatur kepegawaian aparatur sipil negara (ASN).

Kementerian PAN RB, lanjut Trubus, selama ini memiliki dua lembaga di bawahnya yakni Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, mengritik wacana kabinet gemuk Prabowo-Gibran.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, mengritik wacana kabinet gemuk Prabowo-Gibran. (Ist)

“Itu kan seharusnya digabung saja buat apa banyak-banyak tidak ada kemanfaatannya, Kementerian Perdagangan juga seharusnya digabung kembali dengan Kementerian Perindustrian,” urainya.

Beberapa kementerian sebetulnya juga sudah digabung seperti Kementerian ATR/BPN dan Kemenristekdikti.

Hal ini seharusnya ke depan diteruskan merampingkan postur kabinet sehingga APBN bisa semakin efektif digunakan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal munculnya isu kalau Prabowo-Gibran akan membentuk sebanyak 40 kementerian di kabinet yang dipimpinnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved