Berita Nasional

Respons Dingin PDIP atas Keinginan Gibran yang Ingin Bertemu Megawati: Cuma Gimik Tidak Tulus

Keinginan Gibran berkonsultasi dengan Megawtai terkait susunan kabinet dianggap gimik belaka. Gibran tak pernah jujur atau tulus.

Editor: Rusna Djanur Buana
Tangkapan video youtube kompastv
Wapres terpilih Gibran Rakabuming Rakadi dinilai hanya melakukan gimik politik saat menyatakan ingin berkonsultasi dengan Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri dalam menyusun kabinet bersama Prabowo. 

"Yang komunikasi yang punya hak prerogatif, dalam hal ini Pak Prabowo.

Mungkin Gibran bisa nimbrung atau diikutkan," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Minggu (5/5/2024).

Anggota Komisi XI DPR ini menyebutkan, rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati pun terus dikomunikasikan.

Baca juga: Gibran Akan Telikung Prabowo Susun Kabinet, Politikus PDI-P Ingatkan Itu Hak Prerogatif Presiden

"Komunikasi terus dibangun. Tinggal tunggu momentum yang pas, bisa sebelum atau setelah Rakernas," ujar Hendrawan.

Hendrawan pun berpandangan, pernyataan Gibran tersebut tidak perlu diperpanjang karena menurutnya banyak dinamika politik yang akan terjadi.

"Nanti terkesan pencitraan sudah merangkul atau inklusif," kata dia.

Senada dengan Hendrawan, politikus PDI-P lainnya, Andreas Hugo Pareira, mengingatkan wakil presiden hanya bertugas untuk membantu presiden, termasuk soal menyusun kabinet.

Hugo tidak menjawab gamblang ketika ditanya mengapa PDIP bersikap dingin terhadap Gibran, termasuk apakah karena Gibran masih berada dalam bayang -bayang Jokowi.

Anggota Komisi X DPR ini hanya mempertanyakan sikap Gibran yang seolah-olah berperan sebagai presiden dengan ingin berkonsultasi ke Megawati soal penyusunan kabinet.

"Saya enggak tahu urusan Gibran, apakah bayang-bayang atau dayang-dayang.

Soal Pak Prabowo akan bicara dengan siapa termasuk kalau mau bicara dengan Ibu Megawati, itu wilayah prerogatif Pak Prabowo.

Baca juga: Ada Masa Lalu yang Tidak Tuntas Bikin Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sebagai politisi senior, beliau (Prabowo) tentu sangat paham dengan siapa dan kapan dia berbicara," kata dia.

Sebelumnya PDIP menegaskan bahwa Gibran dan Presiden Joko Widodo saat ini bukan kader partai mereka.

Keduanya, yang dibesarkan oleh PDIP, dianggap tidak loyal bahkan melawan kebijakan partai dalam pilpres 2024.

PDIP mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sementara Gibran justru berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kemudian menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang pemilu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved