Kasus DBD di Jakarta
Kasus DBD di RSUD Tamansari Awal Mei 2024 Kembai Naik, Ada 15 Orang Dirawat
Kepala Seksi Pelayanan Publik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengatakan, 15 orang itu terdiri dari tiga dewasa dan 12 anak-anak.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari awal Mei 2024 bertambah menjadi 15 orang.
Kepala Seksi Pelayanan Publik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengatakan, 15 orang itu terdiri dari tiga dewasa dan 12 anak-anak.
"Akan tetapi tidak ada kasus kematian. Semua masih aman terkendali, karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan," ujar Ngabila, Jumat (3/5/2024).
Menurut Ngabila, sekira 60 persen kasus yang masih dirawat mayoritas anak berusia SD dan SMP.
Baca juga: Dokter Ngabila Imbau Jamaah Haji Punya Penyakit Harus Pastikan Stok Obat Cukup Selama 50 Hari
Ngabila mengaku, DBD neglected tropical disease yang sudah endemi dan polanya pasti sama dari tahun ke tahun.
"Perbedaan kenainan kasus yaitu 1 bulan dari musim hujan. Misal bulan Maret puncak hujan, maka DBD kasusnya akan puncak di April. Siklus perkembang biakan nyamuk 2 minggu," ungkapnya.
Ibu tiga anak ini melanjutkan, peningkatan kasus terjadi efek dari kemarau ekstrem panjang atau el nino Juli - November 2023 di Indonesia.
Baca juga: Ramai Efek Samping Vaksin Astra Zeneca, Prof Erlina Burhan: Sudah Bukan Informasi Baru
Trend kasus DBD akan meningkat pasca el nino dan di musim penghujan dengan pola sama dari tahun ke tahun.
Ia mengaku, tetesan air hujan juga memudahkan telur menetas menjadi jentik dan selain itu juga kontainer berisi air bisa menjadi tempat berkembang biak jentik menjadi nyamuk.
"Selama puncak DBD April 2024 lakukan cegah sakit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan utamanya PSN 3M plus dan vaksinasi," imbuhnya. (m26)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.