Kabinet Prabowo

Prabowo Di-Back up NU, Cak Imin Langsung Titip Delapan Agenda Perubahan PKB

Untuk memastikan pemerintahan Prabowo-Gibran tak menyimpang, Cak Imin menitipkan delapan agenda perubahan. Apakah mau dijalankan?

warta kota/yolanda
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menitipkan delapan agenda perubahan kepada Prabowo-Gibran agar dijalankan saat memerintah. Persoalannya, apakah mau Prabowo-Gibran menjalankan agenda itu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa telah menitipkan delapan agenda perubahan kepada Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.

Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela acara Ta'aruf Politik Calon Kepala Daerah PKB di Hotel Mercure Jakarta Batavia, Jakarta Barat, Rabu (1/5/2024) malam.

Baca juga: Bantah Beredarnya Nama Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Sekjen Gerindra Sebut Baru Mulai Disusun

"Bukan hanya kader PKB, ketika saya bertemu Pak Prabowo, presiden terpilih, yang kami sampaikan adalah delapan visi perubahan," jelas Cak Imin.

Adapun delapan agenda perubahan PKB untuk bangsa, yakni merawat dan memperkuat kualitas demokrasi, menjamin kebebasan rakyat berbicara dan mengkritik, dan menjamin kebebasan pers sebagai pilar ke-4 demokrasi.

Agenda perubahan lainnya adalah memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, dan mewujudkan upah berkeadilan dan menjamin akses pemerataan ekonomi.

Sektor lingkungan juga masuk dalam agenda perubahan PKB, yakni menjaga kelestarian lingkungan hidup dan keseimbangan ekosistem, hingga mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan serta mengedepankan etika lingkungan dan pembangunan.

Baca juga: Halal Bihalal ICMI, Jokowi dan Prabowo Tidak Hadir, Justru yang Datang Amien Rais

Cak Imin menjelaskan perubahan bukan soal kepemimpinan atau keberlanjutan kepemimpinan. Menurutnya, agenda itu mengenai kemampuan daya tahan pemerintahan dalam menjawab tantangan ekonomi, sosial, dan budaya.

"Masyarakat ini semakin kritis, tuntutannya besar, kalau enggak ada perubahan skenario dan cara kerja, ya berat mengantisipasi," jelasnya.

Sebelumnya, Prabowo menghadiri acara halal bihalal yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024).

Di acara itu Prabowo blak-blakan butuh kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) untuk membangun bangsa.

Kata dia, untuk membangun bangsa tidak bisa hanya dilakukan oleh dirinya dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: 50 Ribu Buruh akan Suarakan Harapan ke Prabowo-Gibran Saat May Day

"Kami merasa itu, dan kami membutuhkan itu di antaranya adalah kekuatan Nahdlatul Ulama," kata Prabowo.

Kemudian Prabowo juga mengatakan, jika dirinya membutuhkan kekuatan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya. Khususnya, ormas Islam yang moderat.

"Kekuatan-kekuatan Islam yang inklusif, kekuatan-kekuatan Islam yang rahmatan lil alamin, kekuatan-kekuatan Islam yang tidak punya rasa rendah diri, punya kepercayaan besar," ujar Ketua Umum Gerindra itu.

Menteri Pertahanan itu berujar, jika kekuatan dari ormas agama lain juga diperlukan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved