Berita Nasional

Ada Penolakan dari Partai Gelora, Prabowo Tetap Buka Pintu PKS Gabung Koalisi Pemerintahan

Presiden terpilih Prabowo Subianto dipastikan tetap terbuka, bagi PKS bergabung ke dalam koalisi pemerintahan meski ada penolakan dari Partai Gelora.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyampaikan presiden terpilih Prabowo Subianto tetap terbuka, bagi PKS bergabung ke dalam koalisi pemerintahan baru Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka.  

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyampaikan presiden terpilih Prabowo Subianto tetap terbuka, bagi PKS bergabung ke dalam koalisi pemerintahan baru Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka. 

Saras sapaan akrabnya menyatakan, jika Prabowo nantinya akan mengedepankan persatuan dalam pemerintahannya mendatang. 

Termasuk kata dia, persatuan di kalangan elite politiknya.

"Sampai sekarang pun tentunya pintu selalu terbuka. Karena Pak Prabowo sekali lagi selalu kedepankan persatuan Indonesia, terutama dari kalangan elitnya," tutur Saras dikutip Kamis (2/5/2024).

Dengan demikian tutur Saras, pihaknya kini masih terbuka untuk mengajak pihak manapun bergabung ke dalam Prabowo-Gibran.

Termasuk, kemungkinan PKS bergabung ke dalam koalisi.

Prabowo menerima ucapan selamat dari Menhan AS dan bahas kerjasama pertahanan serta modernisasi militer Indonesia
Prabowo menerima ucapan selamat dari Menhan AS dan bahas kerjasama pertahanan serta modernisasi militer Indonesia (Istimewa)

Selanjutnya keponakan dari Prabowo itu menyebut, kalau keputusan bergabung atau tidaknya dalam koalisi berada di tangan para pimpinan parpol.

"Untuk saat ini tentunya kita masih sangat terbuka untuk pihak manapun yang mungkin akan bergabung ataupun tidak itu ada di pihak daripada pimpinan dan juga tentunya ketua-ketua dari partai-partai," ujar Saras. 

Selain itu dirinya pun menambahkan, dinamika politik masih terus bergerak dinamika pascapilpres 2024. 

Karenanya, apapun masih bisa terjadi hingga Prabowo resmi dilantik Presiden RI.

"Dinamika politik tentunya masih sangat dinamis, organik, apapun bisa terjadi," imbuhnya. 

Sebelumnya, Partai Nasdem dan PKB terang-terangan menunjukkan sinyal mendekat ke presiden-wakil presiden (wapres) terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selaku pemenang Pilpres 2024. 

Baca juga: Jubir Buka Suara Soal Isu Perjodohan Prabowo Subianto dan Besan Jokowi, Dipastikan Hoaks

Baca juga: Siap Merapat ke Pemerintahan, Cak Imin Titip Delapan Agenda Perubahan kepada Prabowo

Sementara, PKS pun menyatakan telah mengundang Prabowo sebagai presiden terpilih untuk hadir ke DPP PKS dalam waktu dekat dan memberikan ucapan selamat dan dukungannya langsung.

Menanggapi wacana PKS yang membuka pintu kerjasama mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan, apabila PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan antara PKS dengan massa ideologisnya.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved