Kabinet Prabowo

PKB dan NasDem Dapat Jatah Menteri, PAN Legawa, Pengamat: PDIP Oposisi, bakal Keras Dibekingi Rakyat

Pemerintahan Prabowo-Gibran diprediksi gemuk, mengingat PDIP jadi oposisi. Nantinya, PDIP sendiri, namun kuat, ada rakyat di belakangnya.

|
Editor: Valentino Verry
warta kota/yolanda
Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi hanya PDIP yang bersedia jadi oposisi. Jika terwujud, pemerintahan Prabowo-Gibran akan mendapat kritikan keras dari PDIP, mengingat partai itu dibekingi rakyat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal gemuk.

Sama halnya dengan pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: PSI tak Nyaman Parpol Rebutan Kursi Menteri Prabowo-Gibran, Raja Juli Antoni: Bagus Ada Oposisi

Namun, di era Prabowo-Gibran, kemungkinan besar hanya PDIP yang bersedia jadi oposisi.

Menurut Ketua Dewan Pakar PAN, Drajad Wibowo, Partai NasDem dan PKB sudah disiapkan jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Awalnya, Drajad menuturkan bahwa PAN sudah memiliki jatah tersendiri terkait jatah menteri.

Namun, dia tidak menjelaskan PAN akan memperoleh berapa jatah kursi menteri dan kader bakal mengisi pos menteri apa.

Baca juga: Beredar Susunan Menteri Kabinet Prabowo, TKN Minta Warga Tak Mudah Percaya

Drajad menuturkan, terkait jatah kursi menteri bagi koalisi Prabowo-Gibran pun sudah disepakati bersama.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengetahui terkait jatah kursi menteri bagi tiap partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Ya otomatis itu (PAN dapat jatah menteri), kalau di KIM dengan Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan juga diketahui Pak Jokowi sudah disepakati bersama formulanya," ucapnya dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan di YouTube Tribunnews, Selasa (30/4/2024).

"Kalau portofolionya apa saja, itu masih geser-geser, tapi intinya bincang-bincang formula dan struktur kabinet sudah ada," imbuhnya.

Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo bicara tentang manuver politik PAN pascapemilu 2024 saat diwawancarai secara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2024). PAN menegaskan Nasdem dan PKB sudah disiapkan jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Hal ini pun sudah diketahui Jokowi. Tribunnews/Lendy Ramadhan
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo bicara tentang manuver politik PAN pascapemilu 2024 saat diwawancarai secara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2024). PAN menegaskan Nasdem dan PKB sudah disiapkan jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Hal ini pun sudah diketahui Jokowi. Tribunnews/Lendy Ramadhan (tribunnews)

Lalu, Drajad pun berbicara terkait jatah kursi menteri bagi NasDem dan PKB pasca deklarasi untuk bergabung ke KIM.

Dia mengatakan bahwa PAN tidak merasa keberatan, jika jatah kursi menteri berkurang usai NasDem dan PKB bergabung.

"Itu nggak khawatir Mas nanti jatah kursi (menteri) PAN berkurang? Nggak, karena semuanya sudah matangkan, sehingga jika NasDem dan PKB masuk, itu sudah nggak ngambil porsi dari parpol-parpol lain di KIM," katanya.

Namun, Drajad tidak menjelaskan jatah pos kementerian mana yang bakal diisi oleh kader NasDem dan PKB dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Dia hanya mengungkapkan bahwa NasDem dan PKB sudah disiapkan jatah kursi menteri.

Drajad pun menegaskan agar NasDem dan PKB tidak perlu khawatir, jika nanti kadernya bakal mengisi pos kementerian yang dianggap kurang strategis.

"Memang sudah ada kita siapkan bagi teman-teman yang sudah masuk," katanya.

Sebelumnya, NasDem dan PKB sudah menentukan sikapnya untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengumumkan hal tersebut saat mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4/2024) lalu.

"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Paloh.

Paloh mengungkapkan bahwa ia merasa terhorma lantaran sudah diterima baik oleh Prabowo.

Dia menilai Prabowo adalah sahabat sekaligus Ketua Umum Gerindra yang baik.

Di hari yang sama, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pun turut mendeklarasikan untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (sudah jelas mendukung Prabowo-Gibran)," katanya di Kantor DPP PKB di Senen, Jakarta.

Menurut Pengamat Politik Ujang Komarudin, mayoritas partai politik (parpol) bakal merapat ke Prabowo-Gibran, kecuali PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Sebab, PDIP diperkirakan bakal menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.

Alasan Ujang meyakini PDIP bakal menjadi pihak oposisi, karena luka mereka yang belum hilang terhadap Presiden Jokowi.

"Kalau PDIP, oposisi sendiri ini menarik, karena akan semakin keras, akan semakin kencang dalam mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran," ucap Ujang dikutip dari TribunJakarta.com.

Meski secara hitung-hitungan politik di parlemen, PDIP kalah jumlah, Ujang menyebut partai berlogo banteng tersebut akan mendapat 'bekingan' dari pihak luar.

Yakni kelompok masyarakat hingga akademisi untuk mengawasi jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Nanti kalau PDIP tidak didukung oleh partner-partner lain, kelihatannya nanti akan bersama-sama dengan civil society, dengan kekuatan kaum intelektual, cendekiawan, kalangan kampus, aktivis, pasti akan ke sana berkolaborasinya untuk bisa mengkritisi jalannya pemerintahan," tutur Ujang.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved