Berita Nasional

PKS Buka Peluang Masuk Pemerintahan Prabowo, Partai Gelora: Ideologi Mereka Mau Dibawa ke Mana?

Partai Gelora tegas menolak PKS bergabung dengan koalisi Prabowo Gibran. Gelora mempertanyakan ideologi PKS

Editor: Rusna Djanur Buana
Istimewa
Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Kritik keras langsung muncul dari Partai Gelora setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Gelora menyebut, PKS akan kehilangan idealisme dan jati diri jika bergabung dalam pemerintahan mendatang.

Seperti diketahui, Partai Gelora yang digawangi oleh Anis Matta, Mahfuz Sidik, dan Fahri Hamzah ini merupakan sempalan dari PKS.

Anis Matta dan Fahri Hamzah mendirikan Partai Gelora pada Oktober 2019 setelah keduanya hengkang dari PKS.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik menyebut PKS akan menyimpang dari ideologi partai.

Dia bahkan menduga keinginan bergabung dalam pemerintah berasal dari elit partai, bukan dari basis massa mereka.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya?" kata Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik dalam keterangannya, seperti dikutip Kompas.com dari Kompas TV, Senin (29/4/2024).

Baca juga: PKS Bidik Wali Kota Depok Ikut Pilkada Jabar, Mohammad Idris: Siapa yang Melamar Saya, Harus Bayar!

Mahfuz juga mempertanyakan apakah kecenderungan para elite PKS berupaya merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran sejalan dengan sikap para pendukungnya.

"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," ucap Mahfuz.

Menurut Mahfuz, jika PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, dikhawatirkan bakal memicu perselisihan di dalam Koalisi Indonesia Maju lantaran sikap politik keduanya yang sangat bertolak belakang sejak masa Pilpres 2024.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan, PKS dan calon presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki hubungan yang terjalin sejak lama.

Menurut Aboe, hubungan baik tersebut membuat PKS tidak akan kesulitan apabila ingin bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran untuk lima tahun ke depan.

"Kita hubungan bagus, bayangin sekutu sampai segajah, mau seapa lagi? Langit dan bumi?

Itu hubungan yang diomongin sama Prabowo dan kita sama Prabowo ini cukup lama hubungan jadi sudah enggak sulit," kata Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: PKS soal Masuk Koalisi Prabowo, Ahmad Syaikhu: Belum, Nanti Diputuskan Majelis Syuro

Aboe mengatakan, memutuskan koalisi atau oposisi bukanlah hal berat bagi PKS karena sudah pernah berada di dalam maupun luar pemerintahan.

Menurut dia, posisi di dalam dan di luar pemerintahan sama-sama positif, tetapi PKS ingin berbuat lebih maksimal.

"Kita juga ingin berbuat lebih maksimal dan kita siap menyiapkan kader-kader PKS yang maksimal, yang positif, baik, dan profesional, untuk berkontribusi," kata Aboe.

Namun demikian, Aboe mengakui bahwa PKS perlu berdialog lebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam pemerintahan Prabowo kelak.

Ia pun memberikan sinyal bahwa pertemuan antara PKS dan Prabowo akan terjadi dalam waktu dekat.

"Pokoknya Anda ikuti saja perdialogan ini, kita lihat insya Allah saya yakin hubungan yang baik yang segajah dan sekutu seperti ini, sekutu dan segajah ini, moga-moga Allah mudahkan," ujar Aboe.

PKS merupakan partai politik yang mengusung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.

Baca juga: Hadiri Halal Bihalal dan Tasyakuran PKS, Anies Baswedan: Selamat atas Konsistensi Selama 22 Tahun

Namun, pada Pilpres 2024 lalu, PKS tergabung ke dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Selepas Pilpres 2024, Nasdem dan PKB telah menyatakan akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran untuk 5 tahun ke depan.

Aboe pun melempar sinyal bahwa PKS siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran setelah sepuluh tahun berada di luar pemerintahan era Presiden Joko Widodo.

Sejumlah tokoh-tokoh Partai Gelora juga merupakan mantan kader PKS. Mereka antara lain sang Ketua Umum Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfud Sidik.

Dalam Pilpres 2024, Partai Gelora mendukung Prabowo-Gibran, sedangkan PKS mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved