Kesehatan

4 Langkah Mudah Mengatasi Sembelit Menurut Ahli Gizi

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, beberapa komponen makanan bermanfaat untuk sembelit.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Lifealth
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, beberapa komponen makanan bermanfaat untuk sembelit. Ilustrasi sembelit. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sembelit bisa sangat membuat frustrasi! 

Banyak orang yang mengalami kesulitan buang air besar setiap pagi. 

Faktanya, menghabiskan waktu berjam-jam di toilet dan masih belum merasa ringan adalah hal yang bisa merusak mood Anda sepanjang hari.

Jika Anda menghadapi masalah seperti itu selama beberapa waktu, inilah saatnya untuk mengatasinya.

Pakar kesehatan menyarankan untuk memeriksa kesehatan usus Anda.

Sistem pencernaan yang buruk dianggap sebagai penyebab utama sembelit.

Dan hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan gaya hidup sehat dan pola makan seimbang.

Untuk membantu Anda dalam hal yang sama, berikut ini beberapa tips berguna yang disarankan oleh ahli gizi asal India Shikha Gupta untuk mengatasi sembelit

Ada pepatah mengatakan, Anda adalah apa yang Anda makan. 

Dan masalah usus seperti sembelit mungkin adalah salah satu contoh terbaik dari pepatah tersebut. 

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, beberapa komponen makanan bermanfaat untuk sembelit, dan ada pula yang berbahaya. 

Dengan kata lain, apa yang Anda makan menentukan kesehatan pencernaan Anda yang selanjutnya mengatur pergerakan usus.

Misalnya, produk manis, asupan natrium, dan asupan energi yang lebih tinggi berkorelasi dengan risiko sembelit yang lebih tinggi. 

Oleh karena itu, Shikha menyarankan agar kita mengetahui akar permasalahannya agar dapat menghentikannya sejak awal.

"Sembelit adalah suatu kondisi Disbiosis Usus, di mana bakteri di saluran pencernaan Anda menjadi tidak seimbang," jelasnya.

Dia menambahkan, melakukan penyesuaian dasar tertentu dalam pola makan sehari-hari dapat membantu mencegah masalah tersebut.

4 langkah untuk mencegah sembelit:

Langkah 1: Pahami Akar Penyebabnya

Di dunia yang serba cepat saat ini, pilihan gaya hidup yang buruk sering kali menyebabkan masalah pencernaan yang tidak nyaman seperti kembung dan sembelit

Itu menunjukkan bahwa saluran usus kita mungkin tidak seimbang. 

Meskipun pola makan yang sehat dapat membantu mengatasi sebagian besar masalah tersebut, Shikha menyarankan untuk memahami penyebab spesifiknya agar dapat mengatasi masalah ini dengan benar. 

Menurut laporan Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, beberapa penyebab utama sembelit adalah obat-obatan, kurang olahraga, kurang cairan, kurang serat makanan, sindrom iritasi usus besar, mengabaikan keinginan untuk buang air besar. 

Langkah 2: Sertakan serat larut yang cukup 

Pencarian di internet dengan memunculkan daftar rekomendasi untuk melunakkan tinja, dengan 'meningkatkan asupan serat' berada di urutan teratas. 

Menurut Shikha penting untuk mengetahui jenis serat yang dikonsumsi untuk hasil yang lebih baik. 

Dan jawabannya adalah serat larut. 

"Serat larut menahan air dan menambah kelembapan serta kotoran pada tinja dibandingkan serat tidak larut, yang dapat membuatnya kering dan padat," jelasnya. 

Langkah 3: Konsumsi magnesium 

Menurut ahli, magnesium membantu meningkatkan jumlah air di usus, yang selanjutnya meningkatkan kesehatan pergerakan usus. 

Meskipun suplemen magnesium mudah didapat di toko obat, kami menyarankan untuk menyertakan sumber nutrisi alami dalam pola makan Anda untuk menjaga gaya hidup seimbang.

Diantara makanan yang banyak mengandung magnesium adalah pisang, apel, dan alpukat

Langkah 4: Andalkan probiotik

Saat ini kita semua tahu betul tentang hubungan antara probiotik dan kesehatan usus. 

Probiotik membantu menghasilkan mikrobioma usus yang sehat yang membantu pencernaan, metabolisme, dan usus yang sehat. 

Pakar menjelaskan bahwa probiotik membantu meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek, yang selanjutnya menurunkan tingkat pH usus besar dan meningkatkan metabolisme.

Semua faktor ini selanjutnya membantu mengatur pergerakan usus. (NDTV)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved