Investor Dalam Negeri Hingga Eropa Tertarik dengan Proyek PLTS 500 MW PLN Indonesia Power
Aksi korporasi pengembangan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) dari PLN IP diminati investor.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) mencanangkan proyek Hijaunesia 2023 sebagai inisiatif subholding kelistrikan untuk transisi energi dan mendukung capaian target net zero emission (NZE) pada 2060.
Aksi korporasi pengembangan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) tersebut pun diminati investor.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, mengatakan pihaknya sedang mengakselerasi pembangunan Pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW.
Adapun target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari yang pernah dilakukan.
“Pembangunan pembangkit tersebut dengan proses paralel antara lain pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan,” kata Edwin dari keterangannya pada Jumat (5/4/2024).
Menurut Edwin, pembangunan PLTS diminati oleh para calon mitra dan kontraktor engineering procurement construction (EPC) dari berbagai negara.
Baca juga: Dukung Sektor Pariwisata Hijau, PLN Indonesia Power Tambah PLTS dan PLTB di Bali
Saat ini total ada 33 peserta (bidder) yang lulus tahap Request for Quotation (RFQ), dan sekarang memasuki tahapan evaluasi sampul 1.
“Para calon mitra yang berminat atas pengembangan proyek PLTS 500 MW ini berasal dari dalam negeri hingga Eropa, ini menandakan proyek EBT kami menarik,” ujar Edwin.
Meski calon mitra tersebut berasal dari dalam negeri, PLN IP tetap menitikberatkan pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan demikian, proyek yang dilaksanakan PLN dapat menciptakan multiplier effect bagi industri dalam negeri.
Baca juga: Pengguna Mobil Listrik tidak Perlu Khawatir, PLN Tambah SPKLU di Jalur Mudik Lebaran 2024
“Hijaunesia 2023 sebagai demand creation untuk membuka pasar investasi manufaktur solar PV dalam rangka unlock isu TKDN 60 persen,”ungkapnya.
Edwin mengatakan, proyek Hijaunesia 2023 juga sekaligus bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social and Governance (ESG).
Seperti diketahui, hingga 2028 PLN Indonesia Power menargetkan pengembangan pembangkit EBT hingga 2,78 GW yang berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 sebesar 2 juta ton.
BERITA VIDEO: Airlangga Pastikan Bungkusan Bansos Tak Bewarna Kuning, Hakim MK: Warna Lain Ada?
Edwin menambahkan, proyek Hijaunesia 2023 PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Untuk total kapasitasnya mencapai 1.055 megawatt (MW) melalui skema strategic partnership.
“Melalui inisiatif ini kami genjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam RUPTL 2021 – 2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW,” pungkas Edwin. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Investor Diingatkan Punya Tanggung Jawab Kritis |
![]() |
---|
Impact Preneurs Summit 2025 di Hadiri Ratusan Founder Muda, Kompetisi Bisnis Diikuti 3.500 Tim |
![]() |
---|
Terinspirasi Kucing Presiden Prabowo Subianto, Token Kripto Bobby The Cat Resmi Dirilis |
![]() |
---|
Token Bobby The Cat Palsu Bikin Heboh, Pengembang Kripto Asli Angkat Bicara |
![]() |
---|
Komunitas Pecinta Kucing Prabowo Luncurkan Token Kripto Bobby The Cat, Ajak Berantas Judol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.