Ramadan

Menyesal Pernah Ditato, Hamim Rela Kulitnya Dibakar Berulang Kali: Total 10 Kali

Menyesal Pernah Ditato, Ini Perjuangan Hamim 10 Kali Hapus Tato Demi Jadi Muslim yang Benar-Benar Bersih

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Momen ketika Hamim (56) dihapus tatonya ke 10 kali. Penghapusan tato dilakukan di Kantor Walikota Jakarta Barat pada Rabu (27/3/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN - Bagi Hamim (56), salah satu penyesalan terbesar yang pernah dilakukannya selama hidup adalah menorehkan tinta tato di dada kirinya.

Hamim bercerita, kala itu ia membuat tato secara sadar saat hidupnya tengah terpuruk karena permasalahan cinta saat remaja. 

Namun, niat yang salah itu menjadi gerbang awal penyesalan bagi Hamim hingga hari ini.

"Awalnya dulu namanya masih bujangan ya tahun sekitar 1985 waktu itu melihat teman-teman juga oh ini bagus nih. Udah gitu qadarullah pada saat itu lagi ada masalah, namanya anak muda kan, bikinlah tato," kata Hamim saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Barat pada Rabu (27/3/2024).

Akan tetapi, baru rampung tato itu dikerjakan, rasa bersalah mulai memenuhi hati Hamim.

Bahkan, dirinya sampai menyembunyikan keberadaan tato tersebut dari kedua orangtua dan keluarganya selama bertahun-tahun.

"Awal-awal bikin itu saya sudah nyesal (bikin tato) karena masalah aja. Terus tato itu saya sembunyikan, yang pertama kali tahu justru ibu saya," ungkap Hamim.

"Bahkan sama keluarga, istri saya pun tahu setelah menikah, itu saya merasa bersalah juga jadi waktu itu saya nyesal juga," lanjutnya.

Rasa penyesalan yang begitu dalam itu lantas membuat Hamim bertekad mencari cara untuk menghapus tatonya demi menjadi muslim yang bersih sebagaimana saat pertama ia dilahirkan ke dunia.

Namun kendala demi kendala pun muncul.

Hamim terkendala pada metode penghapusan tato zaman dahulu yang belum canggih.

Sementara untuk menggunakan teknologi laser, ia tak punya cukup uang.

Pasalnya, dia hanya bekerja sebagai supir pribadi.

"Sebenarnya saya mau menghapus tato udah lama, dari tahun-tahun 90-an udah mau hapus. Tapi kan waktu itu metode laser belum ada, jadi kalau mau hapus tato salah satunya yang ekstrem benar disetrika," kata Hamim.

"Kalau untuk melukai diri sendiri lagi saya udah enggak mau, ya sudah lah saya bilang saya taubat aja sama Allah kalau cara ngapusnya seperti itu," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved