Berita Nasional

Benny Rhamdani Mendadak Dipanggil Jokowi ke Istana Negara saat Pelepasan PMI, Ada Apa?

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mendadak dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Senin (25/3/2024).

Istimewa
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mendadak meninggalkan lokasi acara pelepasan PMI di El Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (25/3/2024) karena dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. 

WARTAKOTALIVE.COM,  JAKARTA - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mendadak dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. 

Awalnya Benny sedang mengikuti acara pelepasan ratusan PMI ke Korea Selatan di El Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (25/3/2024) siang.

Benny yang sedang memimpin acara tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan bergegas keluar meninggalkan aula hotel menuju ke mobilnya.

Belakangan diketahui Benny dipanggil secara mendadak untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara karena suatu alasan.

Kepada awak media, ia pun menyampaikan dirinya dipanggil karena ada rapat penting yang harus dihadirinya, meski ia mengaku belum mengetahui secara pasti agenda rapat dadakan tersebut.

Namun, ia menduga pemanggilan ke Istana Negara ini terkait kasus tindak pidana perdagangan orang dengan modus magang mahasiswa ke Jerman yang ditangani Bareskrim Polri.

Baca juga: Dituding Gunakan Jabatan Kepala BP2MI Menangkan Ganjar di Luar Negeri, Benny Ramdhani Buka Suara

Baca juga: Kepala BP2MI Sebut Hak Pilih Milik 2,5 Juta PMI di Malaysia Terancam Hilang: Sejak Awal Bermasalah

"Jangan-jangan ini masalah yang sedang didalami oleh Bareskrim, tentang PMI yang diduga karena magang, dan tertipu di Jerman itu," ucap Benny di lokasi.

Menurut Benny, rapat yang hendak dihadirinya siang menjelang petang tadi juga mengundang beberapa kementerian/lembaga (K/L) yang berkaitan dengan pekerja migran Indonesia.

Benny pun mengaku siap dipanggil presiden dan akan menyampaikan sikap BP2MI terkait kasus-kasus yang merugikan pekerja migran.

"Sebagai kepala BP2MI, kita sudah mengingatkan sejak lama agar penempatan magang itu dievaluasi. Karena ada sistem yang keliru, bagaimana bisa lembaga penempatan kerja yang secara undang-undang tidak memiliki kewenangan menempatkan, ikut capek-capek menempatkan misalnya," kata Benny.

"Nah ini tiba-tiba saya diundang rapat di istana. Jika memang terkait isu itu, maka BP2MI akan bicara apa adanya," tegasnya.

(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved