Berita Nasional

Tolak Tawaran Gibran, PDIP Hampir Pasti Jadi Oposisi, Hasto: Itu Rangkulan Kekuasaan

PDIP memberi isyarat kuat menjadi oposisi pemerintahan mendatang. Hasto dengan tegas menolak rangkulan cawapres terpilih Gibran.

Editor: Rusna Djanur Buana
Dok TPN PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers bersama sekjen partai politik pendukung Ganjar-Mahfud di Media Center Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2023). Hasto memastikan partainya menolak rangkulan Gibran yang ingin parpol di luar Koalisi Indonesia Maju juga bergabung dalam pemerintahan mendatang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--PDI Perjuangan hampir dipastikan akan menempatkan diri sebagai oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sikap tersebut tercermin dalam penolakan PDIP terhadap ajakan Gibran Rakabuming Raka kepada semua partai untuk bersatu dalam pemerintahan mendatang.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditanya tentang ucapan Gibran yang bakal merangkul partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada pemerintahan ke depan.

Hasto mengatakan, ajakan dari Gibran itu adalah rangkulan kekuasaan.

"Itu rangkulan kekuasaan," kata Hasto singkat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Siang Ini Prabowo Temui Surya Paloh di Nasdem, Sahroni: Jika ada yang Kecewa, Itu Biasa

"Kami memilih rangkulan rakyat," imbuhnya seperti dilansir Kompas.com.

Sebelumnya diberitakan, Gibran Rakabuming Raka menanggapi pemanggilan menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gibran mengaku ada arah mengajak PKB berkabung ke pemerintahannya.

"(Ajak PKB gabung ke pemerintahnya) Ada arah ke sana," kata Gibran Rakabuming Raka saat di Balai Kota Solo.

Gibran juga membocorkan bahwa pihaknya melakukan pendekatan (PDKT) ke partai lain. Namun, dia tidak menjawab soal partai mana saja yang didekati.

Baca juga: Ini Prediksi Pengamat Politik: Setelah Presiden Jokowi Lengser, PDIP Merapat ke Prabowo

"Sudah ada arah ke sana (pendekatan), lebih dari satu partai," jelasnya. Gibran menegaskan bakal merangkul kubu lawan termasuk partai lain di luar partai KIM.

"Nanti saja, kemarin kan saya sudah bilang semuanya dirangkul," kata putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

PDIP siap jadi oposisi

Sebelumnya Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardini menyebut PDIP menjadi partai yang paling siap dengan segala yang terjadi di Pilpres.

Baca juga: Anies Enggan Akui Kekalahan di Pilpres 2024, Pengamat: Etikanya Lebih Rendah Dibanding Gibran

Menurut Ketua Bawaslu periode 2008-2011 itu, PDIP sangat terlatih menjadi oposisi saat masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun.

Selain itu, PDIP juga sudah terlatih menjadi partai pemerintah di masa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Jadi PDIP ini sudah terlatih menjadi oposisi, di dalam kekuasaan dan di luar kekuasaan pernah.

Satu-satunya partai paling siap untuk jadi penguasa atau tidak jadi penguasa itu ya PDIP,” ujar dosen yang akrab disapa NHS itu.

Ketua Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Undip itu meyakini partai moncong putih tersebut akan tetap kuat sebagai oposisi sekali pun Ganjar-Mahfud kalah dalam Pilpres 2024.

“Saya rasa PDI-P akan tetap kuat sebagai oposisi. Karena mereka salah satu partai yang terlatih jadi oposisi. Meskipun saat periode kedua pada pemerintah yang diusungnya berakhir tidak mengenakkan,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Anies Baswedan Tak Sudi Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Ini Dia Alasannya

Diketahui KPU telah menetapkan hasil Pemilu 2024 dengan kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Mereka unggul telak dengan perolehan suara 96,2 juta suara atau 58,58 persen dari jumlah keseluruhan suara.

Pesaing terdekat mereka capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya mendapat 24,95 persen atau 40,9 juta suara.

Urutan terendah yakni paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan 27,04 juta suara atau 16,47 persen.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved