Pilpres 2024
Refly Harun Pekikan Pemakzulan Jokowi di Tengah Pengumuman Pilpres 2024
Di tengah pengumuman perolehan suara Pilpres 2024, Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun pekikan makzulkan Presiden Jokowi.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Desy Selviany
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di tengah pengumuman perolehan suara Pilpres 2024, Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun pekikan makzulkan Presiden Jokowi.
Pekikan pemakzulan Presiden Jokowi itu diutarakan Refly Harun di tengah massa unjuk rasa di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Rabu (20/3/2024).
Refly Harun mengajak para pengunjuk rasa untuk menolak hasil Pilpres 2024 karena menurutnya banyak indikasi kecurangan.
“Apakah kalian akan menerima atau menolak? apakah akan menerima atau menolak? sekali lagi kita bicara, tolak!” ucap Refly Harun.
Refly Harun mengatakan bahwa aksi unjuk rasa atau parlemen jalanan akan terus berlangsung sekalipun pengumuman resmi KPU RI sudah diumumkan.
Refly Harun pun mengajak para pengunjuk rasa untuk memakzulkan Presiden Jokowi.
Sebab menurut Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) itu sumber masalah demokrasi ini ialah Jokowi yang menurunkan putranya di Pilpres 2024.
“Kita tahu bahwa aspirasi kita tidak hanya menolak pemilu curang, karena aspirasi kita juga ingin agar Presiden Jokowi dimakzulkan sekali lagi, dimakzulkan!” pekik Refly Harun.
Sebelumnya dua kubu massa berbeda dukungan mulai memadati Jalan HOS Cokroaminoto, persisnya di depan gedung komisi pemilihan umum Republik Indonesia (KPU RI), Rabu (20/3/2024).
Tampak massa mulai tiba sekira pukul 14.00 WIB.
Di sebelah kiri gedung KPU RI, diisi oleh massa yang mendukung demokrasi yang tengah berlangsung, sementara di sebelah kanan KPU RI diisi oleh massa yang menolak pemilu curang.
Baca juga: Ikut Demo Tolak Pemilu Curang di Kantor KPU, Refly Harun Ajak Warga Penuhi Jalan-jalan di Jakarta
Keduanya dipisahkan oleh pagar beton (barier) yang dijaga oleh kepolisian.
Setiba di lokasi, adu orasi langsung berlangsung. Ketegangan pun sempat terjadi di antara kedua kubu.
Saat kubu pro demokrasi atau pemilu yang berlangsung berorasi, tampak kubu lawan tak sepakat dengan narasi yang disebutkan sehingga sempat menyoraki orasi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.