Harga Sembako

Dinas KPKP DKI Jakarta Kerja Sama dengan BUMD untuk Tekan Harga Ayam Potong

Salah satu cara menekan harga daging ayam di pasar adalah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Ilustrasi - Dinas KPKP DKI Jakarta mengusahan tekan harga ayam potong foto Pedagang ayam potong Zendy (kanan) sedang melayani pelangGan di Pasar tradisional Borobudur, Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (1/3). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI terus berupaya menekan harga bahan pokok terutama daging ayam di pasaran.

Kepala Dinas KPKP DKI, Suharini Eliawati mengatakan, salah satu cara menekan harga daging ayam di pasar adalah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Selain itu, kami juga kerjasama dengan BUMN, mitra swasta, organisasi masyarakat," kata Eliawati, Rabu (20/3/24).

Menurut Eli sapaan akrab Eliawati, kerjasama yang dijalankan itu berupa kegiatan sembako murah di kantor kelurahan.

Baca juga: Harga Daging Ayam dan Sapi Naik, Begini Intervensi dari Dinas KPKP

Ia mengaku, sembako murah itu tidak hanya menjual paket berisi beras, minyak, gula, tepung terigu saja, tapi juga menyediakan daging ayam dan bahan protein hewani lainnya.

"Melaksanakan program pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu," tegasnya.

Eli menambahkan, upaya terakhir yang dilakukan untuk menekan harga bahan pokok dan henawani adalah memperluas akses pangan masyarakat.

Namun, kata Eli, gerakan pangan murah keliling tersebut dilaksanakan oleh BUMD.

"Sinergitas dengan unit kerja lain seperti Pemerintah Pusat, kepolisian, dan lain-lain," imbuhnya

Baca juga: Usai Harga Daging Ayam Naik, Wawan Hanya Bisa Jual 15 Ekor Perhari

. Sebelumnya, Selain daging ayam dan sapi yang naik, ternyata beberapa sayur-mayur di Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur juga mengalami hal yang sama.

Hal itu diungkap oleh Wati (42) salah satu pedagang yang mengeluh karena semua sayur yang dijualnya mengalami kenaikan.

Misalnya, harga cabai keriting ketika puasa hari pertama mengalami kenaikan dari Rp 70.000 menjadi Rp 120.000.

Ia pun hanya memgambil keuntungan sedikit demi bisa memutar modal dagangannya.

"Kalau diperapatin Rp 30 ribu, karena kan bisa agak lebih banyak kita jualnya," jelasnya, Selasa (19/3/2024). (m26)
 

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved