Harga Sembako

Usai Harga Daging Ayam Naik, Wawan Hanya Bisa Jual 15 Ekor Perhari

Wawan mengaku sejak harga daging ayam naik dari Rp 40.000 perekor menjadi Rp 50.000, pembelinya mulai menurun.

Wartakotalive/Miftahul Munir
Daging ayam potong yang dijual Wawan di Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/3/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, CIRACAS - Duduk di lapak jualannya Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Wawan terlihat sesekali melamun, Senin (18/3/2024).

Matanya juga tak bisa membohongi orang yang melihatnya yaitu pria berkaos merah itu menahan kantuk.

Wajar saja jika Wawan kurang tidur karena usai salat Subuh langsung berangka ke Pasar Cibubur untuk jualan daging ayam di lapaknya.

Meski buka pagi hari, tapi itu tak menjamin daging ayam yang dijajakan oleh Wawan habis terjual.

Sebab, Wawan mengaku sejak harga daging ayam naik dari Rp 40.000 perekor menjadi Rp 50.000, pembelinya mulai menurun.

Baca juga: Harga Ayam Potong di Pasar Ciracas di Awal Ramadan Naik Jadi Rp 55.000 Per Ekor

"Naiknya itu sekira Rp 10.000, kalau sekarang kayaknya sudah mentok lah enggak akan naik lagi," kata Wawan, Senin.

Wawan tidak mengetahui secara pasti faktor kenaikan harga daging ayam di seluruh pasar Jakarta.

Namun yang ia ketahui dari peternak ayam, bahwa harga pakan hewan tersebut mengalami kenaikan.

Oleh karena itu, para pedagang ayam hidup terpaksa menaikan harga jualnya ke para pembeli di Jabodetabek.

"Pembelinya berkurang, tapi ada saja yang beli. Langganan sih masih pada beli ya," tuturnya.

Wawan melanjutkan, sebelum harga daging ayam naik ia bisa menjual sebanyak 50 ekor ke pembelinya perhari.

Baca juga: Legislator Minta Pemerintah Tekan Harga Pangan Makin Naik Saat Ramadan hingga Idulfitri

Setelah harga daging ayam naik, pembelinya berkurang drastis karena Wawan hanya mampu jual 15 ekor perhari.

Wawan mengaku, dari satu ekor daging ayam yang dijual ia hanya bisa mengambil untung sekira Rp 1.000 sampai Rp 1.500 saja.

Padahal, sebelum ada kenaikan harga ia mendapatkan untung sekira Rp 2.000 sampai Rp 3.000 perekor.

"Harapannya sih supaya harganya turun lagi, biar enak jualannya. Saya mulai-mulai jualan itu dari pukul 05.00 sampai 15.00 WIB," imbuhnya. (m26)

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved