Berita Jakarta

Harga Daging Ayam dan Sapi Naik, Begini Intervensi dari Dinas KPKP

Matanya juga tak bisa membohongi orang yang melihatnya yaitu pria berkaos merah itu menahan kantuk

|
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive/Leonardus Wical Zelena Arga
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Harga daging ayam dan sapi diakui oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Eliawati Suharini mengalami kenaikan cukup signifikan.

Namun, Eli mengaku pihaknya sudah berupaya melakukan intervensi dengan menggelar kegiatan sembako murah.

Kemudian, Eli terus berusaha mendekatkan rantai distribusi bahan pokok ke masyarakat.

"Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pangan," tururnya, Senin (18/3/2024).

Intervensi kedua, lanjut Eli adalah menjaga stok daging sapi dan ayam di pasar supaya harganya tidak terus alami kenaikan.

Ketiga kata Eli adalah memberikan subsidi harga kepada para pembeli atau masyarakat.

Baca juga: Usai Harga Daging Ayam Naik, Wawan Hanya Bisa Jual 15 Ekor Perhari

Eli memberikan contoh, jika di pasar harga daging sapi Rp 140.000 - Rp145.000, maka masyarakat cukup bayar Rp 100.000.

"Selisihnya kita mendapatkan CSR dari teman-teman yang lain itu dari komoditas peternakan," imbuhnya.

Sebelumnya, Duduk di lapak jualannya Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Wawan terlihat sesekali melamun, Senin (18/3/2024).

Matanya juga tak bisa membohongi orang yang melihatnya yaitu pria berkaos merah itu menahan kantuk.

Baca juga: Legislator Minta Pemerintah Tekan Harga Pangan Makin Naik Saat Ramadan hingga Idulfitri

Wajar saja jika Wawan kurang tidur karena usai salat Subuh langsung berangka ke Pasar Cibubur untuk jualan daging ayam di lapaknya.

Meski buka pagi hari, tapi itu tak menjamin daging ayam yang dijajakan oleh Wawan habis terjual.

Sebab, Wawan mengaku sejak harga daging ayam naik dari Rp 40.000 perekor menjadi Rp 50.000, pembelinya mulai menurun.

"Naiknya itu sekira Rp 10.000, kalau sekarang kayaknya sudah mentok lah enggak akan naik lagi," kata Wawan, Senin. (m26)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved