Ketua Projo Peringatkan Golkar yang Sudah Minta Jatah Menteri Sebelum Prabowo Dilantik

Ketua Umum kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi kasih peringatan ke Partai Golkar yang sudah minta jatah 5 kursi menteri

Editor: Desy Selviany
KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Penanggung Jawab Musra Indonesia Budi Arie Setiadi saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Budi menjelaskan Musra telah menjaring bakal calon presiden dan calon presiden yang akan diajukan kepada Presiden Joko Widodo. 

WARTAKOTALIVE.COM - Ketua Umum kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi kasih peringatan ke Partai Golkar yang sudah minta jatah 5 kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu mengingatkan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin masih berlangsung hingga Oktober 2024.

"Pemerintahan Pak Jokowi Maruf Amin ini kan masih sampai Oktober 2024, kita hormati lah kita masih jadi menteri sampai Oktober 2024," kata Budi saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ia pun mengingatkan pemerintahan Jokowi-Maruf baru akan berakhir pada 7 bulan lagi.

Namun, Budi mengaku tidak masalah jika para petinggi parpol berbicara soal pembagian kursi menteri.

Akan tetapi, kata Budi, ada baiknya pembicaraan itu baru dilaksanakan setelah pemerintahan Jokowi-Marud telah selesai.

"Kan pemerintahan ini kan baru abisnya nanti 7 bulan lagi. Kalau partai mau bicara enggak apa-apa itu hak. Tapi kalau kita sih nunggu aja lah nunggu pemerintahan ini selesai," pungkasnya.

Baca juga: Presiden China Girang Vladimir Putin Menang Lagi di Pilpres Rusia, Singgung Soal Era Baru

Diketahui sebelumnya dalam acara Buka Bersama DPP Partai Golkar di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/3/2024) lalu, Airlangga mengatakan Golkar ingin mendapatkan jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran nantinya.

Airlangga mengatakan Golkar memiliki kontribusi besar dalam memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Karena itu, Airlangga berharap kader Golkar diberi ruang yang luas untuk menjadi menteri dalam kabinet mendatang.

"Saya sampaikan ke Pak Prabowo, kontribusi Golkar ke Pak Prabowo karena kita 15 dari 85 persen (pemilih Golkar memilih Prabowo-Gibran), maka kita kontribusi 25 persen. Jadi kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit boleh lah. Kita sebut 5 (kursi kabinet) itu minimal tapi kalau dihitung proporsi 25 persen room masih banyak," kata Airlangga dalam acara Buka Bersama DPP Partai Golkar di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/3/2024) lalu.

Saat dikonfirmasi, terkait hal tersebut, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa jatah kursi Menteri partainya pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang masih dalam pembahasan.

Saat ini pihaknya masih menunggu pengumuman resmi KPU mengenai pemenang Pilpres 2024.

Untuk diketahui Golkar merupakan salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Itu masih dalam pembahasan. Kita tunggu pengumuman KPU besok," kata Airlangga usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (18/3/2024).

Airlangga mengatakan belum membahas dengan Prabowo-Gibran mengenai kue Menteri yang akan didapat Partai Golkar.

Airlangga juga mengaku belum minta posisi Menteri mana saja untuk Golkar kepada Prabowo-Gibran.

"Kita belum minta. Terima kasih ya," katanya.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved