Eksklusif Warta Kota

Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman

Komandan TKN Fanta sebut pemilihan Gibran sebagai cawapres Prabowo mempengaruhi pemilih muda

Wartakotalive/Fitriyandi Al Fajri
Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (Pemilih Muda) Arief Rosyid Hasan di Studio TribunNetwork 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara terbanyak hingga 58 persen berdasarkan hasil penghitungan cepat atau quick count berbagai lembaga survei.

Satu di antara pihak yang berkontribusi terhadap perolehan suara tersebut adalah dukungan dari pemilih muda yang akrab disapa generasi milenial serta gen z.

Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (Pemilih Muda) Arief Rosyid Hasan menyebut pemilihan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo mempengaruhi arah suara pemilih muda.

Meski minim pengalaman dan dianggap kontroversial, Rosyid memprediksi Gibran akan sanggup beradaptasi dengan jabatannya usai resmi dilantik.

Selasa (27/2) lalu, Arief menjelaskan apa saja yang dilakukan TKN Fanta selama masa kampanye pilpres.

Baca juga: TKN Fanta Bocorkan Prabowo-Gibran Bahas Bentuk Kementerian Baru Program Makan dan Susu Gratis

Ia juga memberikan penilaian terhadap sosok Gibran.

Berikut wawancara Arief bersama manajer peliputan Warta Kota Eko Priyono yang berlangsung di Studio Tribun Network, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Wawancara dibagi menjadi dua seri:

Apa tanggapan Anda soal perolehan suara Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 yang melesat hingga 58 persen?

Alhamdulillah kita baru saja melewati fase penting sebagai warga negara dalam berdemokrasi, memilih pemimpin dan wakil rakyat.

Saya kira ini peristiwa bersejarah yang patut disyukuri karena semua berlangsung baik.

Memang di beberapa tempat ada yang melaksanakan PSU (pemungutan suara ulang) dan lain-lain tapi itu minor. Saya kira tidak mengganggu.

Kami bersyukur karena selain proses yang baik itu, apa yang selama ini kami perjuangkan kurang lebih tiga bulan sejak November 2023, bisa tercapai maksudnya yaitu hasil quick count-nya di angka 58 persen walaupun belum resmi dari KPU.

Kalau lihat pemilu 2014 dan 2019, angka quick count dan real count itu kan enggak jauh bergeser ya, sekitar satu sampai dua persen.

Sementara sekarang selisihnya cukup tebal (dengan paslon 01 dan 03).

Baca juga: Unggul di Quick Count Pilpres 2024, TKN Fanta Prabowo-Gibran Bagi-bagi Bunga dan Cokelat di Thamrin

Sewaktu berkampanye lalu, bagaimana Anda menjelaskan kepada anak muda soal polemik pencalonan Gibran yang merupakan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ?

Pertama, dari calon presiden (capres), saya melihat figur Pak Prabowo Subianto sangat natural, punya nasionalisme yang kuat.

Beliau kalau marah, haru, sedih bisa kelihatan dari mimiknya. Artinya ya apa adanya.

Kemudian, pak Prabowo ini pahlawan bagi anak-anak muda. Tanpa beliau, saya kira mustahil ya seorang Mas Gibran Rakabuming Raka, anak muda itu menjadi cawapres.

Dinamikanya kan luar biasa karena keputusannya dilempar ke Pak Prabowo langsung dan beliau memutuskan Gibran sebagai cawapresnya.

Sejak terlibat di tim suksesnya pak Jokowi ketika maju sebagai calon presiden (pemilu 2014), saya dan tim selalu menarasikan bahwa penting agar pengarusutamaan wacana anak muda dan sampai penempatan anak-anak muda di posisi strategis.

Di tahun 2015 itu saya ketemu Pak Jokowi lagi. Saya sampaikan dokumen untuk mendorong kebijakan tersebut. Kapasitas saya waktu itu sebagai Ketua Umum HMI.

Kemudian tahun 2017 pak Jokowi mengeluarkan satu Peraturan Presiden (Perpres) namanya Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan (Perpres no 66 tahun 2017).

Lalu tahun 2019 baru kita dengar istilah staf khusus milenial, menteri muda dan lain-lain. Jadi saya misalnya Komisaris PT BSI (Bank Syariah Indonesia) muda waktu itu, ternyata setelah afirmasi kebijakan negara butuh representasi anak mudanya.

Kembali lagi ke pak Prabowo, beliau memberi ruang yang besar kepada anak-anak muda untuk ke ruang tertinggi.

Kemudian sosok mas Gibran sendiri tampil memukau saat debat. Saya kira banyak orang yang terkejut ya.

Terlepas dari segala kontroversi tapi ternyata anak muda itu walaupun dia minim pengalaman tapi saat dikasih kesempatan dia belajar dengan sangat cepat.

Di Solo sebagai wali kota beliau membuat kebijakan dengan membangun pembangkit listrik dari sampah.

Buat anak muda, isu besar selain lapangan pekerjaan kan isu lingkungan. Jadi itulah yang saya kira memudahkan kami untuk menarasikan sosok mereka ke teman-teman (pemilih muda).

Bagaimana Anda menjelaskan sosok Gibran kepada publik, karena kita tahu dia sering menjawab pertanyaan dengan jawaban terkesan nyeleneh?

Kalau Mas Gibran seperti yang bisa dilihat selama dua tahun memimpin Solo, walaupun beliau "seperti itu" ya kemenangannya hasil pilkada.

Jadi Mas Gibran ini saya kira, satu dari sedikit anak-anak muda yang punya kesempatan besar, kalau mau dibilang satu dari ratusan juta anak muda yang bisa dapat kesempatan sebaik ini.

Setelah memimpin daerah kemudian dikasih kesempatan jadi wakil presiden tapi kami yakin betul bahwa yang disampaikan Mas Gibran itu, "Masalah zaman now butuh solusi zaman now" memang mendesak.

Dalam programnya, mas Gibran menyampaikan program kredit start up milenial.

Saya kan pernah kerja di bank, lebih kurang selama tiga tahun jadi menyaksikan langsung bagaimana industri keuangan itu butuh terobosan kebijakan.

Misal orang bicara KUR (kredit usaha rakyat) atau bicara pembiayaan kan diminta misalnya agunan.

Terus agunan orang-orang yang baru masuk bisnis, kalau enggak punya orangtua yang kaya lalu apa yang mau dijaminkan?

Mas Gibran melihat itu sebagai hal yang mendesak karena beliau sebagai pengusaha.

Dia bilang kredit start up milenial akan ada afirmasinya (soal agunan).

Contoh lagi di era Pak Jokowi sudah Perpres tentang intelektual properti yang bisa diagunkan.

Misalnya teman-teman pekerja kreatif, karyanya (bisa diagunkan) tapi kan implementasi di bawahnya masih belum optimal.

Nah dengan pemimpin tertinggi kita anak muda, diharapkan beliau akan mendorong afirmasi-afirmasi itu, tidak hanya di level kebijakan, harus dipastikan sampai ke bawah.

Dengan terpilihnya Mas Gibran, tentu prioritasnya terhadap generasi dia, anak-anak muda ya, sehingga kesempatan berkarya anak-anak muda InsyaAllah akan jauh lebih mudah.

Karena tadi, pemimpinnya itu memahami apa yang menjadi kebutuhan generasi ini. (faf-bersambung)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved