Sekeluarga Lompat dari Apartemen

Pakar Tak Setuju 4 Orang Sekeluarga Tewas Lompat dari Apartemen Disebut Bunuh Diri, Ada Pembunuhan

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri tak sepakat jika sekeluarga tewas lompat dari apartemen disebut bunuh diri, karena ada unsur pembunuhan

istimewa
Rekaman CCTV dari Apartemen Teluk Intan memperlihatkan perilaku satu keluarga sebelum melompat dari lantai 21 apartemen bersama-sama dan tewas Sabtu (9/3/2024) sore. Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri tak sepakat jika sekeluarga tewas lompat dari apartemen disebut bunuh diri, karena ada unsur pembunuhan atas anak. 

"Aksi terjun bebas tersebut, dengan demikian, mutlak harus disimpulkan sebagai tindakan yang tidak mengandung konsensual," katanya.

Karena tidak konsensual, kata Reza, maka anak-anak itu harus disikapi sebagai manusia yang tidak berkehendak dan tidak bersepakat, melainkan dipaksa untuk melakukan aksi ekstrim tersebut.

Baca juga: Heboh Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan, Psikolog Tuding Pengaruh Ayah, Ini Katanya

"Atas dasar itu, dengan esensi pada keterpaksaan tersebut, anak-anak itu sama sekali tidak bisa dinyatakan melakukan bunuh diri," ujar Reza.

"Karena mereka dipaksa melompat, maka mereka justru korban pembunuhan. Pelaku pembunuhannya adalah pihak yang--harus diasumsikan--telah memaksa anak-anak tersebut untuk melompat sedemikian rupa," katanya.

Memang, menurut Reza, walau kejadian tersebut berubah tidak lagi semata-mata bunuh diri, melainkan menjadi bunuh diri dan pembunuhan, polisi tidak bisa memrosesnya lebih lanjut karena terduga pelaku sudah tewas.

"Indonesia tidak mengenal posthumous trial atau proses pidana terhadap pelaku yang sudah mati," kata Reza.

Namun, kata Reza, dalam pendataan polisi, dan perlu menjadi keinsafan seluruh pihak, tetap peristiwa memilukan itu seharusnya dicatat sebagai kasus pidana.

"Yakni terkait pembunuhan terhadap anak dengan modus memaksa mereka untuk melompat dari gedung tinggi," ujarnya.

Polisi Dalami Motif

Polisi sedang menyelidiki motif yang melatari kasus dugaan bunuh diri empat orang anggota satu keluarga dengan melompat dari sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut keterangan polisi, keempat korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen, pada pukul 16.15 WIB sore, Sabtu (9/3/2024).

Seorang petugas keamanan sempat mendengar suara dentuman, seperti benda jatuh.

Ia bergegas memeriksa, sebelum akhirnya menemukan jasad empat orang di depan pelataran parkiran sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.

"Ketika saksi sedang berjaga di depan lobi mendengar suara benturan yang keras, ketika menoleh ternyata terdapat empat mayat," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setiawan.

Baca juga: Empat Orang yang Tewas Terjatuh Bersamaan dari Apartemen di Penjaringan Ternyata Satu Keluarga

Petugas keamanan setempat langsung melaporkan kejadian itu ke Polsubsektor Teluk Intan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved