Motor Listrik Patwal DKI Jakarta Senilai Rp 6,3 Miliar, PDIP: Ini Pemborosan Anggaran

Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menyoroti pembelian lima unit motor listrik patroli dan pengawalan (Patwal) Dinas Perhubungan sebesar Rp 6,3 miliar.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Fitriyandi Al Fajri
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menyoroti pembelian lima unit motor listrik patroli dan pengawalan (Patwal) Dinas Perhubungan sebesar Rp 6,3 miliar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana membeli lima motor listrik pada tahun 2024.

Dana yang dibutuhkan untuk membeli lima motor listrik itu sebesar Rp 6,3 miliar.

Rencana itu ditanggapi oleh Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.

Partai dengan kursi terbanyak hingga 25 orang di DPRD DKI Jakarta itu menganggap, pembelian motor tersebut merupakan pemborosan.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mewanti-wanti Dishub DKI dalam pembelian motor listrik tersebut.

Pasalnya, pembelian motor listrik itu enelan anggaran yang sangat besar.

Rio meminta Dishub DKI sensitif terhadap kondisi umum masyarakat saat ini.

Baca juga: DPRD DKI Jakarta Usul Anggaran 6,3 Miliar untuk Motor Listrik Patwal Dishub DKI Diinvestigasi

Baca juga: Kabar Gembira, Dishub DKI Gelar Mudik Gratis Lebaran Idul Fitri 2024, Ini Jadwalnya

Baca juga: Sembilan Hari Gelar Razia Lawan Arus, Dishub DKI Catat 623 Kendaraan Melanggar

“Apalagi diperuntukkan untuk pengawalan VVIP yang secara fungsi mendasar jauh dari kebutuhan nyata masyarakat. Meskipun di sisi lain saat ini memang sedang digencarkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan tenaga listrik,” kata Rio saat dihuugi pada Senin (11/3/2024).

Rio berujar, dengan acuan tenaga listrik maka jangan menjadi legitimasi Dishub DKI untuk membeli barang tersebut.

Apalagi keberadaan motor listrik dengan harga fantastis itu bisa menyinggung perasaan sosial masyarakat.

“Jika melihat kondisi saat ini serta kebutuhan dalam sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, mitigasi bencana maka pengadaan belanja lima motor listrk dengan anggaran Rp 6,3 miliar tersebut masuk dalam pemborosan anggaran,” jelas Rio.

BERITA VIDEO: Golkar Apresiasi Pemilu Puji KPU: Negara Lain Juga Memuji
 

Menurut Rio, pembelanjaan motor listrik baru tersebut bersumber dari APBD, yang tentunya harus mempertimbangan dampak langsung ke masyarakat.

Jika tidak berdampak ke masyarakat tentunya anggaran Rp 6,3 miliar bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.

Rio menerangkan, jika dianggap perlu dapat dialihkan namun sekali lagi semuanya patut dikaji teknis kekiniaan pembelian motor listrik baru tersebut yang bersumber dari APBD.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved