Ramadan
Empat Alat Pantau Dikerahkan untuk Lihat Ketinggian Hilal di Masjid Hasyim Asyari
Sejumlah alat pantau, mulai dari manual hingga digital pun nampak sudah disiapkan mengarah ke ufuk barat, tempat terbenamnya matahari.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG — Tim rukyat dari lembaga falakiah pengurus wilayah (PWNU) DKI Jakarta mulai melakukan pemantauan hilal untuk menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriyah, di Masjid Raya Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024).
Dari pantauan Wartakotalive.com di lokasi, diketahui jika hilal dilakukan di lantai dua Masjid Raya KH Hasyim Asyari sekira pukul 17.00 WIB sampai matahari tenggelam.
Sejumlah alat pantau, mulai dari manual hingga digital pun nampak sudah disiapkan mengarah ke ufuk barat, tempat terbenamnya matahari.
Adapun alat pantau tersebut, di antaranya dua buah teleskop digital, rubbu mujayyab, dan satu buah theodolite.
Baca juga: Puasa Ramadan tapi Tak Salat Lima Waktu dan Sikat Gigi, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Malik
Baca juga: Perbedaan Penetapan 1 Ramadan 2024 Antara NU dan Muhammadiyah Sudah Diprediksi 8 Tahun Lalu
Keempat alat tersebut sudah dijajarkan di dekat pagar pembatas teras lantai dua sejak pukul 15.00 WIB.
Sementara pemantauan hilal dilakukan sekira pukul 17.00 WIB hingga matahari terbenam.
Sepanjang waktu tersebut, sejumlah pengurus PWNU dan DKM Masjid Hasyim Asyari mengumandagkan selawat serta zikir bersamaan dengan pemantauan hilal.
Sejumlah jemaah yang hadir juga mulai mengerumuni pagar pembatas area pemantauan hilal untuk melihat prosesi sakral tersebut.
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta Abdul Kholik Soleh menyebut jika pemantauan hilal ini terbuka secara umum.
"Sehingga seluruh peserta juga mengetahui akan kondisi hilal dan kami sebagai pelaku, perukyat juga menggunakan landasan dasar yang sudah ada di data hisab yang kami miliki," kata dia.
Abdul menyampaikan, keputusan 1 Ramadan jatuh pada tanggal berapa, bergantung pada keputusan sidang isbat di Kementerian Agama (Kemenag).
Baca juga: Hilal Masih Jauh, PWNU DKI Jakarta Proyeksi 1 Ramadan 1445 Hijriyah Beda dengan Muhammadiyah
Hanya saja, keputusan itu dijatuhkan apabila perukyat di berbagai wilayah di Indonesia, bisa melihat hilal pada ketinggian 3 derajat.
Kendati demikian, Abdul menyampaikan jika sore ini hilal masih berada di ketinggian 0 derajat 47 menit.
"Jadi masih jauh dari ketentuan IRNU (Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama), masih jauh dari ketentuan yang 3 derajat," ungkap Abdul.
Akan tetapi, lanjut dia, kegiatan ini tetap dilaksanakan sebagai ikhtiar menentukan 1 Ramadan 1445 sesuai ketentuan Rasulullah SAW.
"Kami menggunakan perintah Rasul. Berpuasalah kalian karena melihat bulan, berbukalah kalian karena melihat bulan," pungkasnya. (m40)
| Tidak Laris, Jamal Sampai Banting Harga Agar Amplop Lebarannya Diburu Pembeli |
|
|---|
| Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan, Wartawan Jakarta Selatan Menggelar Aksi Berbagi |
|
|---|
| Puasa di Murmansk Rusia Hanya Satu Jam, Ini Penyebab Durasi Ramadan Tiap Negara Berbeda? |
|
|---|
| Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan untuk Wilayah Jakarta pada Minggu 9 Maret 2025 |
|
|---|
| Menteri Agama Sebut Agung Sedayu Akan Bangun Islamic Center di PIK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Suasana-pemantauan-hilal-di-Masjid-Raya-Hasyim-Asyari-Minggu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.