Pilpres 2024

Prabowo Minta Saran Soal Dirjen Pajak Baru, Erick Thohir: Saya Kaget juga, Dia Mau yang Terbaik

Meski masih lama dilantik menjadi Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto sudah mulai memikirkan Dirjen Pajak yang baru.

Editor: Valentino Verry
Yulianto/Warta Kota
Prabowo Subianto memang masih lama dilantik jadi Presiden ke-8 RI, namun dia sudah memikirkan sosok Dirjen Pajak yang baru. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto tampaknya sudah tak sabar untuk menjadi Presiden ke-8 RI.

Ini dibuktikan dengan upaya Ketua Umum Partai Gerindra itu yang mulai mencari sosok tepat Dirjen Pajak yang baru.

Untuk mencari sosok Dirjen Pajak yang pinter cari uang, Prabowo pun minta bantuan orang dekatnya. Salah satunya Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: Media Asing Soroti Prabowo Soal Transisi Pemerintahan, Optimis Indonesia jadi Tujuan Investasi Dunia

Saat acara Mandiri Investment Forum, Prabowo menyinggung soal rasio perpajakan di Indonesia baru mencapai 10 persen.

Artinya lebih kecil dibandingkan negara tetangga yaitu Malaysia di angka 16 persen.

Berdasarkan angka tersebut kemudian Prabowo meminta rekomendasi kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi hingga Chatib Basri yang hadir ditengah-tengah para bankir dan investor.

"Pak Erick, Pak Darmawan, Pak Kartiko, Pak Chatib mohon berikan saran kepada saya siapa yang kira-kira bisa dijadikan Dirjen pajak," ujar Prabowo, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Prabowo Akui Demokrasi di Indonesia Sangat Berantakan, Melelahkan, dan Biayanya Mahal

"Sekarang ratio perpajakan Indonesia sekitar 10 persen, negara tertanggal ratio sekitar 10 persen, Thailand Malaysia semua diangka 16 persen, Vietnam Kamboja sekitar 16-17-18 persen. Jadi masih ada peningkatan yang bisa kami lakukan," imbuhnya.

Terkait persoalan pajak, jauh sebelumnya calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menyinggung pembentukan Badan Penerimaan Pajak jika dirinya bersama Prabowo menang dalam pemilu.

Ia menyebut, nantinya badan tersebut berada di bawah komando Presiden demi mempermudah koordinasi kementerian-kementerian terkait.

Dengan begitu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai akan dilebur. Kemudian, fokusnya hanya pada penerimaan negara saja, bukan pengeluaran negara.

"Kita akan membentuk Badan Penerimaan Negara yang dikomandoi langsung Presiden, sehingga mempermudah Kementerian-kementerian terkait. DJP dan Bea Cukai akan dilebur jadi satu, fokus ke penerimaan negara saja, tidak lagi akan mengurusi masalah pengeluaran," katanya dalam Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta.

Baca juga: Erick Thohir Amini 4 Calon Menkeu Era Prabowo, Rocky Gerung: World Bank Sudah Menegur Sri Mulyani

Erick Thohir Kaget Diminta Saran

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terkejut, ketika Prabowo meminta rekomendasi nama-nama untuk dijadikan sebagai Direktorat Jenderal Pajak.

"Saya kaget ketika diminta masukan ya pasti kan bukan hanya saya, pak Chatib diminta masuk. Kita lihat saja siapa yang terbaik," ucap Erick Thohir kepada wartawan usai menghadiri acara Mandiri Investment Forum.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved