Ramadan

Jelang Ramadan, Awas Tertipu Pinjol Ilegal yang Mulai Marak, Ini Modusnya

Waspada atas penawaran pinjol ilegal yang marak jelang Ramadan ini. Penawaran menarik jangan membuat kita tergiur.

|
Editor: Valentino Verry
kontan
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, meminta masyarakt untuk tak mudah tergiur atas penawaran dana dari pinjol ilegal. Sebab sekarang sedang marak jelang Ramadan. 

"Masyarakat juga mesti hati-hati soal penawaran tersebut," katanya.

Baca juga: Cak Imin Disambut Ibu-ibu Majelis Taklim di Depok: Kalau Amin Menang Tak Usah Pinjol Lagi

Friderica juga menyampaikan ada modus penipuan dengan pengiriman parsel.

Selain itu, ada orang yang mengirim informasi via WhatsApp untuk membuka suatu aplikasi, kemudian ternyata ada modus penipuan atau tindakan pencurian data pribadi oleh hacker.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati, lalu jangan sembarangan mengunduh serta membuka aplikasi.

Sebagai informasi, OJK bersama seluruh anggota Satgas PASTI telah menghentikan 3.031 entitas keuangan ilegal sejak 1 Januari 2023 sampai 13 Februari 2024.

Adapun jumlah itu, di antaranya terdiri dari 40 investasi ilegal dan 2.481 pinjaman online ilegal.

Sementara itu, harga sembako terutama beras satu pekan menjelang bulan ramadan 2024 mulai mengalami penurunan.

Warga Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara memadati bazar sembako murah.
Warga Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara memadati bazar sembako murah. (HO)

Kepala Badan Pangan Nasional(Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan harga beras di pasaran kini menjadi Rp 14.000 per kilogram.

Penurunan harga tersebut imbas harga gabah kering panen di tingkat petani juga turun dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.040 per kilogram.

"Harga gabah hari ini menjadi Rp 7.040 per kilogram maka otomatis harga beras terkoreksi Rp 2.000 menjadi Rp 14.000 per kilogram," kata Arief, Senin (4/3/2024).

Kenaikan harga beras beberapa waktu belakangan ini lanjut Arief diduga karena harga
gabah kering panen juga mengalami lonjakan.

Cara simpel menghitung harga beras di pasaran kata dia adalah dua kali lipat harga gabah kering panen.

Menurut Arief, turunnya harga gabah kering panen dan harga beras di pasaran karena sudah memasuki masa panen raya pada bulan Maret-April yang besarannya diprediksi mencapai Rp 3,5 juta ton.

"Harga akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3 hingga 3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5 hingga 2,6 juta ton," ujar Arief.

Mengutip data panel harga Badan Pangan Nasional kemarin harga beras yang turun justru diikuti kenaikan harga telur dan daging.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved