Pilkada DKI
Berikan Mandat Bagi Ridwan Kamil dan Zaki, Golkar Ingin Calon yang Paling Berjuang untuk Jakarta
Mandat yang diberikan untuk Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar oleh Partai Golkar semata melihat siapa yang paling ingin berjuang memajukan Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPP Partai Golkar rupanya memberikan mandat kepada dua kader untuk menjadi kandidat bakal calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta pada Pilkada November 2024 mendatang.
Kedua kader itu adalah Wakil Ketua DPP Golkar Ridwan Kamil dan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar.
Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Basri Baco meyakini, ada alasan tersendiri DPP memberikan mandat itu kepada kedua kadernya.
Baco optimis, DPP akan memberikan keputusan terbaik dalam menentukan salah satu dari kedua kadernya menjadi Bacagub DKI Jakarta.
“Jadi yang saya lihat DPP ingin ada kompetisi sehat, ingin melihat mana yang paling serius, mana yang paling ingin berjuang memajukan Jakarta, atau mana yang effort-nya paling kuat,” kata Baco pada Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Basri Baco Ingin Ridwan Kamil dan Zaki Bersaing secara Sehat utuk Dapat Kursi Cagub dari DPP Golkar
Baco mengingatkan, Golkar merupakan partai kader sehingga ada mekanisme yang harus dilalui bagi seseorang untuk diusung ke lembaga eksekutif.
Dia khawatir, jika ada kader baru yang tiba-tiba diusung ke tingkat eksekutif maka bisa merusak tatanan kaderisasi partai.
“Golkar ini partai besar, yang kadernya itu juga tidak sedikit tapi banyak, yang berkualitas juga banyak sehingga kalau yang kami usung harus kader yang baru saja bergabung. Sedangkan banyak kader-kader yang sudah berkorban dan mengabdi untuk Golkar, ini bisa sedikit merusak atau mengganggu hierarki dari konsolidasi organisasi yang ada di Golkar,” jelasnya.
Baco tak menginginkan, kader yang belum banyak mengabdi dan berkontribusi banyak pada Golkar, justru mendapat kesempatan di tingkat eksekutif.
Apalagi jika namanya tak sesuai hasil musyawarah maupun rapat kerja partai.
Baca juga: Idrus Marham Enggak Rela Wacana Pertemuan JK dengan Megawati Bawa Nama Partai Golkar
“Pada prinsipnya semua dikembalikan kepada DPP karena kami yakin DPP punya pertimbangan yang lebih matang, dan lebih besar yang mungkin tidak bisa kami pikirkan dari pihak (Golkar) DKI Jakarta,” ucap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta ini.
Jika berbicara survei, lanjut dia, bisa jadi tolok ukur menentukan tapi tidak menjadi hal yang utama. Terpenting, bagi Baco adalah kerja keras dari seorang kader bagi rakyat maupun partai.
“Kita lihatnya banyak contoh, calon-calon Pilpres kemarin saja ketika awal-awal surveinya tinggi, ketika Pemilu justru urutannya ketiga,” imbuhnya.
“Kita juga pengalaman zaman Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) ketika saat itu juga surveinya tinggi sekali sehingga Golkar menentukan (pilihan Pilkada DKI) pada Ahok. Faktanya yang terjadi, survei yang paling rendah yang jadi Gubernur (Anies Baswedan),” lanjutnya. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Kampanye SARA Dapat Dihindari, Pengamat: Jika Anies dan Ahok Dipasangkan |
![]() |
---|
Sahroni: Posisi Anies Masih Bisa Goyang, Nasibnya di Pilkada DKI Ditentukan para Dewa |
![]() |
---|
Bela Jokowi Soal Gibran dan Kaesang, Luhut: yang Njelekin Presiden Sakit Jiwa |
![]() |
---|
Diusung PKB, Anies Baswedan: Bismillah Saya Siap Bertarung di Pilkada DKI Jakarta |
![]() |
---|
Kans Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta, PDIP: Intens Komunikasi dengan PKB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.