PT JIP Bakal Rampungkan 109 Km SJUT, Ini Tantangan yang Dihadapi
PT JIP menargetkan pembangunan sekitar 84 kilometer SJUT lagi di Jakarta sehingga totalnya mencapai 109 kilometer.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Ivan mengurai, pertama perseroan harus menentukan desain SJUT yang akan diterapkan.
Kedua, PT JIP harus menentukan sasaran pengguna SJUT.
"Jadi yang pertama bangun di Mampang itu kurang besar, kurang ini, kurang itu. Jadi kami bangunnya saat itu berdasarkan asumsi," kata Ivan.
Menurut Ivan, ada beberapa proses dalam pemanfaatan SJUT.
Tahap awal pihaknya membangun terlebih dahulu SJUT di bawah tanah, kedua operator memindahkan jaringan utilitasnya yang membentang di udara ke dalam tanah.
"Layanan internet yang tadinya on di atas udara lalu dipindahkan ke bawah, karena kalau kami putus begitu saja nanti layanannya terganggu," ujar Ivan.
Selain itu, kata dia, desain yang dibuat pada saat awal 2020 dan 2021 itu belum maksimal, kemudian perseroan juga masih belajar membangun SJUT.
Selanjutnya, belum ada operator yang mau memindahkan utilitasnya dari membentang di udara ke dalam tanah.
"Di satu sisi kami sudah keluar ongkos (pembangunan SJUT), desainnya sudah diperbaiki, tapi nggak ada yang masuk. Dampaknya adalah kami kehabisan modal, untuk membangun 25 kilometer itu banyak keluar dari sisi dana maupun teknis, tapi revenue-nya (pendapatannya) nggak ada," jelas Ivan.
Ivan mengungkapkan, pada tahun 2019 lalu Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang menugaskan Jakpro dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya untuk melaksanakan SJUT.
Kemudian pada Mei 2021, Pemprov DKI mengeluarkan Kepgub sebagai tindaklanjut dari Pergub tersebut yang menginstruksikan Jakpro membangun 115 kilometer SJUT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, sedangkan Sarana Jaya 100 kilometer di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
"Sayangnya, di dalam Pergub disebutkan bahwa waktu pembangunan adalah dua tahun sejak Kepgub diterbitkan. Jadi dua tahunnya di Mei 2023. Jadi itulah yang menjadi review pemprov, bagaimana? Kami jawab, pak waktu itu kami masih belajar, bagaimana membangun SJUT yang benar," tuturnya.
Diketahui, Jakpro mendapatkan penugasan membangun SJUT sepanjang 115 kilometer selama dua tahun, namun realisasinya hanya 25 kilometer.
Penugasan ini tertuang dalam Kepgub DKI Jakarta Nomor 645 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Kepgub Nomor 1016 Tahun 2020 tentang Penunjukan Lokasi Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu oleh Perseroan Terbatas.
"SJUT adalah jaringan yang nantinya dilewati oleh utilitas fasilitas kota, secara definisi utilitas itu ada empat. Pertama ada listrik, kedua air, ketiga gas dan keempat telekomunikasi atau internet," ucapnya.
Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT)
Jakarta
PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP)
PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro)
Sapta Eka Kuasai Laga Pembuka, Target Lebih Tinggi Menanti di DBL East Jakarta 2025 |
![]() |
---|
DBL East Jakarta 2025, Tracesa Suguhkan Nuansa Tradisional, Trancelix Bawa Semangat Pantang Menyerah |
![]() |
---|
Tiga Hakim PN Jaksel Diadukan ke Badan Pengawas MA usai Batalkan Putusan Inkrah |
![]() |
---|
Tim aglow.dance Tampilkan Gerak Jasmani, ZEST Hadirkan Pesona Diva di DBL Jakarta East Jakarta 2025 |
![]() |
---|
Kelakuan Andre, Cek Cok dengan Istri Berujung Bakar Rumah Kontrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.