Pilkada DKI Jakarta

Elektabilitas Ahmed Zaki dan Ridwan Kamil Diuji, Golkar: yang Tinggi Ikut Pilkada DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta baru digelar November 2024, namun dua kader Partai Golkar sudah muncul ke permukaan. Mereka adalah Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki.

Editor: Valentino Verry
Istimewa
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar terancam gagal ikut Pilkada DKI Jakarta, sebab partainya akan menguji elektabilitas dengan Ridwan Kamil, yang selama ini memiliki popularitas tinggi. 

Ahmed Zaki Iskandar mengaku telah menerima mandat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Sementara memang mandat dari Partai Golkar untuk sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta sudah diterima. Dan selebihnya saya serahkan kepada DPP Partai Golkar," ujar Zaki dalam wawancara dengan Kompas.com pada Rabu (21/2/2024).

Namun, mantan Bupati Tangerang itu belum ingin membicarakan perihal pencalonan menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta itu lebih jauh.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan pihaknya akan menguji elektabilitas Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan pihaknya akan menguji elektabilitas Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar. (Wartakotalive/Alfian Firmansyah)

Sebab, sampai saat ini dia masih memiliki tugas mengawal perolehan suara di Pilpres dan Pileg 2024.

Ahmed Zaki Iskandar pun mengaku siap maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus," ujar Zaki.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai majunya Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta 2024 tak akan mulus begitu saja.

"RK sudah mulai tebar pesona dan sudah mulai tebar jala. Itu sih bagian dari ikhtiarnya untuk mempersiapkan segalanya menjadi kepala daerah entah DKI Jakarta atau Jabar kan belum tahu," ucapnya.

"Yang jelas, main psikologi dahulu alias cek ombak. Soal nanti responsnya seperti apa, ya, tentu kembali kepada warga DKI Jakarta," tambahnya.

Dia menilai, apa yang dilakukan RK sangat wajar karena sebagai politikus dia berhak melakukan apa pun.

Seperti cari perhatian untuk mendapatkan popularitas dan elektabilitas.

"Jadi, kalau soal itu suka-suka RK. Menurut saya, majunya RK tak akan mulus."

"Pertama, DKI Jakarta itu banyak komponen masyarakat Jawa di mana Jakarta menjadi tempat berkumpulnya suku bangsa."

Kedua, tantangan dari masyarakat Betawi sebagai warga Jakarta itu kecenderungannya ke mana," jelas dia.

Ketiga, kata dia, dari para kandidat atau lawan yang bakal meramaikan pilgub DKI Jakarta, semisal Sahroni, Risma, Hidayat Nur Wahid, atau siapa pun rivalnya.

"Mestinya RK selesaikan persoalan Jabar yang masih belum tuntas ketika menjabat sebagai gubernur Jabar. Jadi, tak akan mudah semua tergantung warga Jakarta," jelas dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved