Video Porno Anak
Polresta Bandara Soetta Gulung Sindikat Pembuat Video Porno Anak, Bermula dari Main ML dan FF
Publik kembali dikejutkan oleh kasus video porno, kali ini pemerannya justru anak-anak. Tentu bikin syok.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil menangkap lima orang tersangka pelaku kejahatan pornografi terhadap anak.
Sindikat pembuat video porno itu menyebarluaskan melalui komunitas Telegram lintas lintas negara.
Akibatnya delapan bocah laki-laki yang masih di bawah umur pun terjebak menjadi pemeran video porno, oleh bujuk rayu lima tersangka berinsial HS, MA, AH, KR dan NZ.
Baca juga: Polisi Bongkar Produsen Video Porno Anak di Bawah Umur, Dijual di Medsos Rp 1,5 Juta
Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Reza Fahlevi, mengatakan otak dari kasus tersebut ialah HS.
Pasalnya ia yang terlebih dahulu mencari korban untuk melakukan tindakan asusila dan kemudian menyebarkan kepada empat tersangka lainnya.
"Dalang dari konten video porno Chilid Sex Eksploitation Material CSEM ini adalah HS yang sampai melibatkan delapan orang anak di bawah umur," ujar Reza kepada awak media, Sabtu (24/2/2024).
Kronologi pembuatan konten video porno anak di bawah umur itu dilakukan HS dengan memanfaatkan aplikasi permainan atau game online Mobile Legend (ML) dan Free Fire (FF).
Baca juga: Menyesal Tidak Kooperatif, Siskaeee Minta Tersangka Pemeran Video Porno Lainnya Juga Ditahan
Dalam permainan tersebut HS mencari secara acak calon korbannya.
Setelah menentukan korban, tersangka kemudian melakukan pendekatan dengan mengajak bermain bersama atau mabar game online tersebut.
Hanya saja kedekatan yang dibangun tidak melalui bermain gamer bersama, namun juga berkomunikasi secara intens melalui pesan singkat.
Untuk dapat semakin merenggut kepercayaan korban, HS kerap memberi hadiah yang ada di dalam game online berupa skin, koin, hingga diamond.
Setelah berhasil menjalankan tipu dayanya, HS mulai mengajak korban untuk bertemu secara langsung.
Tidak tanggung-tanggung, pertemuan dilakukan dengan mengunjungi tempat tinggal korban yang disertai dengan memberikan hadiah berupa telepon seluler untuk mendapat kepercayaan dari orangtua korban.
Merasa upayanya telah berhasil, HS pun mulai beraktivitas di kamar korbannya dengan modus bermain game online, kesempatan itu dimanfaatkan untuk mencabuli korbannya.
"Tersangka melakukan aksi pencabulan pertamanya langsung di kamar korban, setelah itu berpindah ke hotel sambil direkam untuk produksi konten video porno," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.