Penyekapan ART

Polres Metro Jakrta Barat Periksa Kesehatan ART Asal NTT yang Disekap Majikan di Tanjung Duren

Seorang ART asal NTT mengalami penyekapan oleh sang majikan di Tanjung Duren. Kondisinya sangat memprihatinkan.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
istimewa
Viral di medsos seorang ART asal NTT mengalami kondisi memprihatinkan, disekap sang majikan di Tanjung Duren, Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polisi masih menyelidiki kasus dugaan penyekapan terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial IP (23), di sebuah rumah wilayah RT 15 RW 07 Kelurahan Grogol, Tanjung Duren, Jakata Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan menyampaikan, hingga kini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Termasuk ART dan majikannya.

Baca juga: Nasib Malang Lima ART Muda di Jatinegara, Diberi Makan Tak Layak hingga Badannya Disetrika Majikan

"Masih kami lakukan pemeriksaaan saksi, kami dalami hasil pemeriksaan, nanti kami (sampaikan)," kata Andri saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Sabtu (24/2/2024).

Menurutnya, salah satu pemeriksaan itu adalah terkait kesehatannya.

Bahkan, polisi mengarahkan agar terduga korban IP dirawat untuk melihat kondisinya seperti apa.

"Masih hasil penyelidikan kami, hasil visum nanti kami (sampaikan). (Kerja) lima bulanan, mereka hanya berdua sama majikannya," pungkas Andri.

Baca juga: ART di Tanjung Duren Diduga Disekap Sampai Kurus Kering, Ketua RT Ungkap Sosok Majikan

Kendati demikian, Andri belum mau membeberkan lebih jauh ihwal hasil terkini pemeriksaan.

Menurutnya, hasil itu akan disampaikan kepada publik apabila seluruh rangkaiannya telah selesai.

Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita berambut bondol tengah duduk di atas tembok pagar dengan kondisi memprihatinkan lantaran kurus kering.

Dari video yang direkam seorang warga itu, diduga wanita tersebut mengalami penganiayaan dan penyekapan oleh majikannya sendiri.

Baca juga: Kisah ART Bernama Yuni, Nekad Nyaleg di Jaksel Bermodal Rp2,5 Juta, Tiap Kampanye Dicuekin Warga

Bahkan, rambutnya seperti dicukur acak hingga tak lagi nampak seperti seorang wanita.

Dinarasikan, wanita yang diduga disiksa itu berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial IP (23).

Dia kala itu menerima sebuah bungkusan makanan dari warga yang juga berasal dari NTT yang iba kepadanya.

Namun, kala warga itu menanyai soal kondisinya, terkait apakah dia makan layak atau tidak, IP nampak menyuruh warga itu agar tidak berbicara terlalu kencang.

TKP ART diduga disekap oleh majikanya, di kawasan RT 15 RW 07 Grogol, Jakarta Barat.
TKP ART diduga disekap oleh majikanya, di kawasan RT 15 RW 07 Grogol, Jakarta Barat. (warta kota/nuril yatul)

Dia menempatkan jari telunjukknya di depan mulut, kemudian menunjuk ke arah belakang punggungnya, seolah takut ketahuan oleh majikannya.

"Berapa hari tidak makan? Ko kasihan begini, ko dikurung," kata warga yang memvideokan tersebut.

"Beta (saya) sayang ko tara (kamu tidak) makan? Dari kemari ko (kamu) tidak makan? Kasihan ko kurus begini tinggal tulang," imbuhnya.

Wanita itu sempat berharap uang kepada sang perekam, namun warga itu mengatakan percuma saja kalau dirinya tak bisa keluar untuk membeli makan.

Setelah itu, video berganti dengan warga yang beramai-ramai mendatangi rumah majikan korban.

"Ini korban ini (IP), kami lagi tunggu dari Polres Barat mau ke sini," kata orang dalam video tersebut.

Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan membenarkannya.

Menurut dia, pihaknya telah menerima laporan tentang dugaan penyekapan dan penganiayaan tersebut.

"Betul laporan sudah kami terima, akan kami tindak lanjuti secara profesional dan transparan. Untuk perkembangannya nanti kami sampaikan kembali," kata Andri saat dihubungi, Kamis (15/2/2024).

Dia berujar, saat ini kasus tersebut sudah masuk dalam proses penyelidikan.

Oleh karena itu, pihaknya masih mendalami apakah korban mengalami luka-luka atau hal lain yang membahayakan dirinya selama bekerja dengan majikan tersebut.

"Nanti kami lakukan klarifikasi. Sementara kami lakukan penyelidikan, nanti akan kami sampaikan secara transparan," ungkap Andri.

"Laporan tanggal 13 (Februari 2024). Sementara masih kami dalami, kami usut, kami sudah terima laporannya, nanti kami tindak lanjuti secara profesional dan transparan," pungkas dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved