Berita Jakarta
Jalur Sepeda ‘Diseret’ ke Ombudsman, Pakar Sebut Harus Ditinjau Ulang dari Gubernur Sebelumnya
Jalur Sepeda ‘Diseret’ ke Ombudsman, Pakar Sebut Harus Ditinjau Ulang dari Gubernur Sebelumnya
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pakar transportasi publik, Jim Lomen Sihombing menilai persoalan pembangunan jalur sepeda mesti ditinjau dari pertama kali dilakukan pada masa Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Menurutnya, kebijakan Anies terkait jalur sepeda kala itu kurang tepat.
Jim menjelaskan, jalur khusus sepeda yang saat ini membentang di jalan-jalan protokol DKI Jakarta telah beralih fungsi.
Misalnya, lanjut Jim, pada jam tertentu jalur sepeda tersebut digunakan pengendara motor untuk melawan arah.
“Ini sering terjadi karena jalur khusus tersebut hampir tidak digunakan, bahkan sering terlihat jalur sepeda tersebut digunakan sebagai tempat parkir kendaraan. Pengguna sepeda di DKI Jakarta setelah diberi perhatian khusus saat ini, rupanya tidak menambah jumlah pengguna sepeda semakin signifikan," kata Jim dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).
Jim menuturkan, kebijakan Anies untuk membangun jalur sepeda tersebut alasan utamanya adalah untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota Jakarta yang angkanya sangat memprihatinkan.
Meskipun, kata Jim, solusi menekan polusi udara sebaiknya ditekankan pada optimalisasi penggunaan transportasi publik seperti yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi DKI.
“Pemprov DKI Jakarta saat itu terus menggalakan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik seperti Transjakarta dan JakLingko serta meninggalkan transportasi pribadi," ungkapnya.
Menurut Jim, kebijakan membangun jalur khusus pengguna sepeda untuk mendorong masyarakat menjadikan sepeda menjadi moda transportasi pilihan lain dalam beraktivitas sehari- hari.
Namun kebijakan itu dalam perjalanannya tidak banyak bermanfaat, tidak tepat sasaran dan pengguna jalur sepeda juga tidak bertambah.
"Kebijakan yang dibuat Anies tersebut meskipun diklaim untuk mengurangi kemacetan, mengurangi pemborosan BBM bersubsidi dan dapat menekan polusi, namun juga jalur-jalur sepeda yang dibangun tidak ada penggunanya, hanya sebagian kecil jalur-jalur sepeda tersebut ada penggunanya,” kata dia.
Meski demikian, Jim pun mengapresiasi langkah Pemprov DKI saat ini yang tengah melakukan evaluasi terhadap keberadaan jalur sepeda tersebut.
Dia menyarankan agar Jalur sepeda yang tidak banyak digunakan masyarakat, dibatalkan atau dibongkar.
Jim juga menyatakan setuju dengan langkah Pemprov DKI yang tidak melanjutkan pembangunan jalur sepeda sejak tahun 2023 lalu.
Jim menyebutkan, pihaknya tidak melihat ada urgensi jika proyek jalur sepeda dilanjutkan, lantaran tidak efektif untuk mengurai kemacetan dan menekan polusi udara saat ini.
Maling Proyektor Terciduk di SD Kalibata Jaksel, Pelaku Spesialis Pencuri Alat Elektronik Sekolah |
![]() |
---|
Transjabodetabek Rute Blok M-Ancol Beroperasi, 500 Bus Listrik Layani Warga Jakarta di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Juru Parkir Liar di Bundaran HI Jakpus Mengaku Putus Sekolah Sejak Kelas 2 SMK |
![]() |
---|
Wali Kota dan Bupati di Jakarta Diminta Pramono Tertibkan Jukir Liar dan Pelanggaran di Ruang Publik |
![]() |
---|
Kemenkum Jakarta Beri Edukasi Merek Bagi UMKM Kreatif Kurasi Disparekraf di Pulau Pramuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.