Pilpres 2024

Gibran Sempat Dicibir, Qodari: Dia Bukan Beban, tapi Aset Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Prabowo-Gibran menoreh sejarah di politik nasional, menang satu putaran dengan tiga kontestan. Apa faktor kemenangan itu? Ini kata Qodari.

Istimewa
Publik sempat mencibir ketika Prabowo Subianto menggaet Gibran Rakabuming Raka, ternyata kunci kemenangan itu ada di putra sulung Presiden Jokowi ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengaruh kaum milenial dan gen z bagi kemenangan pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai sangat besar.

Kedua kelompok itu mayoritas memberikan suaranya kepada Prabowo-Gibran pada Pemilu, Rabu (14/2/2024) lalu.

Pengamat politik, Muhammad Qodari mengatakan, proporsi kalangan milenial dan gen z dalam daftar pemilih tetap (DPT) lebih besar dibanding generasi yang lebih tua.

Kaum milenial dan gen z lebih menggandrungi Prabowo-Gibran karena dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) terdapat berbagai ekosistem yang menjadi wadah anak muda.

Misalnya TKN Fanta (pemilih muda) yang di dalamnya terdapat 23 cluster.

Baca juga: Suara Prabowo-Gibran Dominasi Toraja, Alan Singkali: Rakyat Ingin Kebijakan Jokowi Dilanjutkan

Mulai dari Fanta Berbagi, Fanta Creative, Fanta Health, Fanta Entreprenuer dan sebagainya.

“Betapa dukungan dari gen z dan milenial itu sangat besar, karena proporsinya lebih tinggi dibandingkan dengan generasi yang lebih tua," ucapnya.

"Jadi, boleh dibilang sebetulnya yang mengantarkan kemenangan yang telak ini, dominan variabelnya anak-anak muda,” imbuh Qodari.

Hal itu diungkapkan Qodari saat diskusi bertajuk ‘Pengaruh Milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024’ di Double V Coffe & Eatery, Rawamangun, Jakarta Timur pada Selasa (20/2/2024) petang.

Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Berduka Atas Kepergian Ibu Mertua Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Turut hadir Koordinator Aktivis Milenial Bambang Pria Kusuma dan Presiden Mahasiswa Universitas Jayabaya Ridha Furqon Wahyu Ramdhani.

Menurut Qodari, Prabowo mampu membalikan stigma di masyarakat atas keputusannya memilih Gibran sebagai Cawapres.

Banyak pihak yang memprediksi, Gibran akan menjadi beban bagi Prabowo, namun anggapan itu mampu dipatahkan.

“Ternyata Mas Gibran itu betul-betul menjadi aset, bukan lagi liability (beban) bagi Pak Prabowo, karena saya kira nggak ada cara lain untuk menjelaskan besarnya dukungan anak muda ini, kecuali dengan keberadaan Gibran di situ,” jelas Qodari.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan kontribusi Gibran sangat besar atas kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan kontribusi Gibran sangat besar atas kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/DANANG TRIATMOJO)

Kata dia, keberadaan Gibran justru menarik anak-anak muda untuk bergabung memberikan suaranya kepada paslon nomor urut 02 saat Pemilu.

Selain itu, keberadaan Gibran juga memberikan harapan besar kepada anak muda bahwa mereka mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin di skala nasional.

“Jadi ada harapan yang besar bagi anak-anak muda kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk membawa Indonesia lebih maju dan lebih khusus lagi punya perhatian lebih kepada anak-anak muda,” ucap Qodari yang juga menjadi Direktur Eksekutif Indo Barometer ini.

Sementara itu, Koordinator Aktivis Milenial, Bambang Pria Kusuma menambahkan, Prabowo dan Gibran berhasil menggaet anak-anak muda dalam kampanye sebelum Pemilu yang digelar Rabu (14/2/2024).

Para anak muda, kata dia, menaruh harapan besar bagi pasangan ini untuk bisa dilibatkan dalam pembangunan di Indonesia di masa mendatang.

“Harapan anak-anak muda yang 52 persen pemilih itu mayoritas ada di Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.

"Kami juga berharap ke depan, ada komposisi baik itu harapan maupun karya-karya sumber daya manusianya paling banyak adalah anak muda,” imbuh Bambang.

Sedangkan Presiden Mahasiswa Universitas Jayabaya, Ridha Furqon Wahyu Ramdhani menambahkan, anak muda perlu diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Dia menyebut, dalam dunia politik sekalipun anak-anak muda akan tetap berinovasi, berbeda dengan kalangan senior yang cenderung mempertahankan kekuasaannya.

“Bagi saya pribadi, pemuda memang sudah saatnya untuk mengambil kekuasaan karena yang paling mengerti cepatnya perkembangan zaman itu para pemuda, dan rata-rata orang yang tua itu ketinggalan zaman,” kata Ridha.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved