Berita Jakarta
Nasib Malang Lima ART Muda di Jatinegara, Diberi Makan Tak Layak hingga Badannya Disetrika Majikan
AKP Sri Yatmini mengatakan mereka juga tidak diberikan makanan layak bahkan memijit mantan majikannya pada waktu dinihari.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Kejadian itu diduga berlangsung di Jalan Jatinegara Timur II, RW 02, Rawa Bunga, kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Informasi yang dihimpun, kelima korban ART yang seluruhnya merupakan perempuan asal Brebes, Jawa Tengah diduga dianiaya majikan di tempat kerjanya hingga mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya.
Seorang saksi mata, Vina (39) mengatakan, kali pertama dugaan kejadian saat diketahui warga sekitar ketika kelima korban tengah berupaya melarikan diri dari rumah majikan pada Senin (12/2/2024) sekira pukul 02.30 WIB.
"Teman saya membangunkan saya, katanya di sebelah ada kejadian dan sudah ramai warga di lokasi. Pas saya cek ada lima perempuan, posisinya berbeda-beda, ada yang masih tersangkut di atas pagar, ada di genteng, dan ada yang sudah di bawah terluka," kata Vina Selasa (12/2/2024).
Vina menuturkan melihat kelima korban dalam keadaan ketakutan bahkan menangis saat berupaya memanjat pagar dengan tinggi lebih kurang dua meter yang kondisinya dipasangi kawat berduri.
Mengetahui aksi diduga kabur itu, warga sekitar sontak bergegas menolong.
Namun karena kondisi pagar dipasangi kawat berduri serta pecahan kaca, dua orang korban yang merupakan ART mengalami luka pada bagian tangan, kaki, dan kepala.
"Tiga perempuan yang lainnya pas turun itu saya tanya ‘Neng kenapa?’ kata dia 'Saya kerja, mau kabur. Di dalam ada penyiksaan' begitu. Salah satunya ada yang disuruh pukul kepalanya sendiri kalau sudah bunyi baru boleh berhenti. Mereka ada yang kerja (selama) dua bulan, satu bulan, dan tiga hari," lugasnya.
Vina menuturkan dua korban diduga penganiayaan itu memiliki usia 17 tahun, sementara satu orang berusia 23 tahun.
Hanya saja usia dua korban yang terluka saat memanjat pagar belum diketahui secara pasti.
Hal itu dikarenakan kedua korban langsung dibawa ke RS.
Baca juga: Kisah ART Bernama Yuni, Nekad Nyaleg di Jaksel Bermodal Rp2,5 Juta, Tiap Kampanye Dicuekin Warga
"Mereka bilang mau kabur karena badannya ada yang sampai digosok (seterika-red), satu orang digosok. Minta izin keluar enggak bisa. Jadi intinya mereka minta tolong untuk diselamatkan warga dan polisi," tuturnya.
Vina mengungkapkan menurut keterangan para korban saat diselamatkan, sang majikan merupakan seorang perempuan.
Lalu para korban mengaku sudah merencanakan untuk kabur dari rumah majikannya sudah sejak lama.
"Kata dia (diduga korban) ‘kalau misalnya saya salah pas disuruh mencet air panas, enggak tahunya air dingin saya dihukum' itu katanya korban. Saya memang melihat di pinggang ada bekas (luka bakar) seterika," lugas Vina.
Wasiat Ayah Bentuk Jalan Politik Judistira Hermawan di Parlemen Kebon Sirih |
![]() |
---|
Mampu Tampung 40 Orang, Begini Ide Awal Masjid Apung dari Botol Bekas di Cengkareng Jakbar |
![]() |
---|
Pembangunan Taman Bendera Pusaka, jadi Simbol Ruang Hijau dan Kebanggaan Jakarta |
![]() |
---|
Kreativitas Fadillah, Jadikan Masjid Apung dari Botol Bekas Sebagai Proyek Belajar |
![]() |
---|
Pemkot Jakbar Gelar Festival Cilung, 42 Kecamatan Tampilkan Perahu Berbahan Daur Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.