Suara Anies-Cak Imin di Kampung Akuarium Enggak Ada Lawan, Ganjar-Mahfud Cuma Tiga Suara

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, unggul telak di TPS 035 Kampung Susun Akuarium, Jakarta Utara. 

Anies memperoleh 188 suara dari total 229 surat suara yang dihitung pada Rabu (14/2/2024) siang.

Sementara para pesaingnya hanya mendapatkan segelintir dukungan seperti yang didapatkan oleh paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ganjar-Mahfud MD hanya memperoleh tiga suara di TPS 035 Kampung Susun Akuarium.

Sementara itu paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendapat hasil lebih baik dengan perolehan 32 suara.

Anggota KPPS di lokasi, Topas Juanda mengatakan, ada juga enam lembar surat suara tidak sah yang terhitung.

Baca juga: Prabowo dan Gibran Pakai Kemeja Kotak-kotak Biru ke Istora Senayan, Pidato Politik di Depan Relawan

"Ada juga yang tidak sah karena mencoblosnya salah, ada enam lembar," kata Topas yang juga merupakan Ketua RT setempat, Rabu sore.

Topas mengatakan, keenam surat suara yang dinyatakan tidak sah itu terdiri dari beberapa kesalahan.

Sempat pula ada surat suara yang salah dimasukkan pemilih ke dalam kotak suara DPD RI.

"Kesalahannya ada yang kertasnya diambil, ada yang dua kali coblos, ada yang tidak dicoblos, ada yang dicoblos tiga-tiganya," ucap Topas.

Sebelumnya, warga mencoblos di TPS 035 yang diadakan di aula terbuka serbaguna Tower C Kampung Susun Akuarium.

Lokasi ini dipilih karena cukup luas untuk menampung warga dan bilik suara pemilu.

Baca juga: Kata Anies soal Indikasi Kecurangan Pemilu 2024 di Luar Negeri: Semoga Tak Terjadi di Indonesia

Selain itu, aula yang berada di lantai dasar juga dipakai untuk mengantisipasi terjadinya hujan.

Tercatat di Kampung Susun Akuarium, terutama di RT 12 RW 04 Kelurahan Penjaringan, ada sebanyak 276 daftar pemilih tetap (DPT) yang melakukan pencoblosan. 

Diketahui, Pemilu 2024 adalah pemilihan umum yang digelar pertama kali di hunian Kampung Susun Akuarium.

Pada Pemilu 2019, warga mencoblos di shelter alias tempat penampungan sementara ketika saat itu mereka masih bertahan di lahan bekas penggusuran jaman Gubernur DKI Jakarta tahun 2016, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.