Pilpres 2024
Ramai-ramai Kritik Jokowi, Diduga Ada Oknum Ingin Hambat Pergerakan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Ada sejumlah oknum yang diduga ingin menghambat pergerakan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pendapat para akademisi, guru besar, hingga rektor di perguruan tinggi ramai-ramai mengkritik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Kritikan untuk Presiden Jokowi tersebut dinilai sengaja digaungkan oleh oknum-oknum yang ingin menghambat pergerakan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Guru Besar Hukum Konstitusi Universitas Pakuan Bogor dan Ketua Forum Pengacara Konstitusi, Prof Andi Asrun sebut, kritik kampus terhadap Presiden Jokowi sudah terbantahkan.
Hal tersebut ketika orang nomor satu di Indonesia itu menunjukkan netralitasnya di Pemilu 2024.
"Menurut saya ketika Pak Jokowi katakan saya tidak kampanye, maka itu selesai tuduhannya memihak. Ketika Pak Jokowi katakan saya hentikan penyaluran bansos,"
"Maka selesai tudingan bahwa Jokowi memihak, pemerintah tidak netral," kata Andi dalam diskusi Persatuan Doktor Hukum Indonesia bertema 'Fenomena Inflistrasi Politisi Partisan Di Kampus' di Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Andi mengatakan, sikap Jokowi yang tetap netral harusnya sudah menjawab kritikan para civitas akademika.
Dia menilai, kritik yang masih dibunyikan bertujuan untuk menggerus elektoral paslon tertentu yang selama ini diidentikkan didukung Presiden Jokowi.
"Kalau masih gerakan berlanjut, dugaan saya bahwa gerakan kritik terhadap pemerintah ini adalah sebuah mobilisasi politik, tujuannya satu kepentingan elektoral."
"Jadi kalau kita lihat beberapa tokoh di balik ini ya, mereka ini memang tujuan utamanya menghambat keterpilihan dan mendegradasi elektabilitas Prabowo-Gibran," katanya.
Senada, Pakar Hukum Tata Negara Fahri Bachmid mengatakan, kritikan dari mimbar akademik yang muncul jelang pencoblosan merupakan hal yang bias.
Dia mengaku sulit melihat gerakan tersebut berangkat dari suatu kegelisahan berbasis data. Menurutnya, kritik dari mimbar kampus itu sengaja diciptakan untuk mengganggu.
"Kalau misalkan mendekati masa pencoblosan tapi selalu terjadi gangguan dan kebisingan seperti ini, ini sangat susah untuk kita membedakan bahwa ini aspirasi yang mutlak untuk kita cermati sebagai sesatu yang objektif atau tidak."
"Tadi sudah dikonfirmasi, presiden sudah memahami situasi yang terjadi. Berbagai respons yang dilakukan masyarakat kampus, presiden strict mengatakan tidak akan berkampanye,"
"Presiden strict mengatakan persoalan bansos akan disalurkan lebih objektif, sebenarnya fakta-fakta itu sudah terbantahkan," tegas dia.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.