Pilpres 2024
Ahok Bilang Jokowi Nggak Bisa Kerja, Prabowo Marah Besar: Yang Bilang Begitu Otaknya Perlu Diperiksa
Prabowo menilai Jokowi telah menunjukkan kenegarawanan karena menerima lawan politiknya masuk ke pemerintahan.
Menurut Ketua PBNU ini, Ahok justru memberikan edukasi kepada rakyat agar memilih secara cerdas.
Ahok mengedukasi warga agar jangan mau dibohongi oleh orang yang mempolitisasi agama.
"Jadi, yang dituju atau dimaksud Ahok adalah orang yang membohongi. Bukan berarti ayat Al Maidah yang bohong," kata Nusron Wahid dalam keterangan tertulis, Jumat (7/10/2016).
"Justru Ahok menempatkan ayat suci secara sakral dan adiluhung. Bukan alat agitasi dan kampanye yang mendiskreditkan," ujarnya.
Nusron berpendapat, video yang disebarkan dan menuduh Ahok telah menistakan Al Quran sengaja dipotong.
Hal itu dianggap Nusron menimbulkan mispersepsi dan intepretasi yang bias dan dikembangkan di masyarakat.
Baca juga: Bela Jokowi yang Disebut Tak Bisa Kerja, Gerindra: Ahok Mampu Apa Sih?
"Cara-cara seperti ini sunggih picik, tidak fair, dan tidak beradab. Cara-cara ini sangat tidak sesuai akhlakul karimah," ucap mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor ini.
Nusron menambahkan, kalau memang Ahok melakukan kesalahan, pasti sudah ada yang memberitakan dan mempersoalkan.
Bahkan, masyarakat Kepulauan Seribu yang hadir juga pasti keberatan kalau memang betul Ahok melakukan seperti apa yang dituduhkan.
"Tapi ini sudah lebih dari seminggu berlalu, baru dimunculkan dengan dipotong secara tidak utuh. Jadi sungguh mengada-ada, dan ada unsur kesengajaan dengan memotong rekaman untuk dijadikan bahan menyerang Ahok," ujarnya.
Seandainya masalah tersebut masih dipersoalkan, apalagi ada yang menggugatnya, Nusron menegaskan siap mendampingi Ahok.
"Faktanya sangat kuat kok. Yang hadir banyak dan menyaksikan. Konteksnya jelas, dan tidak ada unsur penistaan. Penggalan dan konteksnya juga relevan kok, jangan mau terjebak dengan politisasi pakai ayat," kata dia.
Pernyataan Ahok yang mengutip ayat suci itu mendapat respons keras sejumlah kalangan.
Kelompok yang menamakan diri Advokat Cinta Tanah Air bahkan melaporkan Ahok ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta.
Ahoker pilih dukung Prabowo-Gibran
Sementara itu, sejumlah Ahoker klaim balik arah dan memutuskan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Deklarasi mendukung Prabowo-Gibran yang dilontarkan sejumlah orang yang mengklaim sebagai Ahoker itu terjadi usai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Dalam video yang didapat Warta Kota Senin (5/2/2024) terlihat sejumlah orang yang mengatasnamakan pendukung Ahok mengaku balik arah mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Salah satu yang melakukan deklarasi tersebut ialah seorang advokat sekaligus mantan pengacara Ahok di tahun 2017 lalu yakni C. Suhadi.
Suhadi mengatakan bahwa pernyataan Ahok yang mendukung Ganjar Pranowo tidak berdampak apapun dengan sejumlah Ahoker.
“Buktinya saya Ahoker tapi saya memutuskan di 02, dan saya pembina pasukan juga yang punya teman-teman semuanya Ahoker terutama dari Solmed itu sekarang ada di 02. Dulunya memang pendukung Ahok,” ucapnya.
Maka kata Suhadi, pernyataan Ahoker dukung Ganjar Pranowo dinilai tidak tepat. Sebab sebagian pendukung memilih mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui C Suhadi merupakan Relawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saipul Hidayat (Badja) saat Pilkada 2017 lalu.
Saat itu, Suhadi juga pernah melaporkan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri demi Ahok.
Diketahui Ahok baru-baru ini memutuskan mundur sebagai Komisaris Utama PT Pertamina agar dapat memberikan dukungan maksimal untuk Ganjar-Mahfud.
"Iya, saya kira ini kesempatan saya seumur hidup ya. Bahwa kalau kita tidak memperjuangkan Mas Ganjar, kita akan menyesal seumur hidup nanti," ucap Ahok, saat ditemui di GBK.
Baca juga: Ahok Ungkap Alasan Keluar dari PT Pertamina pada Megawati: Kita Fight Bu, Kita Lawan Penguasa!
Dia menyampaikan, Ganjar adalah calon presiden yang paling pantas menjadi presiden 2024.
Karenanya, Ahok memilih mundur agar bisa ikut memperjuangkan Ganjar dalam kontestasi Pemilu 2024. Ahok menjelaskan, jika tidak mundur tak bisa ikut kampanye.
"Iya, saya kira ini kesempatan saya seumur hidup ya. Bahwa kalau kita tidak memperjuangkan Mas Ganjar, kita akan menyesal seumur hidup nanti," ucap Ahok, saat ditemui di GBK.
Dia menyampaikan, Ganjar adalah calon presiden yang paling pantas menjadi presiden 2024.
Karenanya, Ahok memilih mundur agar bisa ikut memperjuangkan Ganjar dalam kontestasi Pemilu 2024. Ahok menjelaskan, jika tidak mundur tak bisa ikut kampanye.
Pasalnya, konstitusi mensyaratkan semua pejabat BUMN wajib mundur jika mendukung pasangan calon tertentu dan ikut kampanye.
"Kita selalu diajari untuk taat konstitusi. Konstitusi mengatur siapapun yang ikut kampanye dan anggota BUMN wajib mundur. Saya taat pada konstitusi, saya memutuskan keluar untuk memperjuangkan Mas Ganjar," tutur Ahok.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.