Pilpres 2024

Kata Emil Elestianto Dardak Soal Strategi Prabowo-Gibran Menyiapkan Generasi Muda di Era Gig Economy

Juru Bicara (Jubir) Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak ungkap persiapan Prabowo-Gibran ke generasi muda di era Gig Economy.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
tribunnews.com
Juru Bicara (Jubir) Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak (Tengah) ungkap persiapan Prabowo-Gibran ke generasi muda di era Gig Economy, Minggu (4/2/2024). 

WARTAKOTALIVE.CON, JAKARTA – Pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, janji sediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di tengah era disrupsi teknologi.

Salah satu caranya adalah mengadopsi Solo Technopark dalam skala nasional untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja Indonesia.

Juru Bicara (Jubir) Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak mencontohkan, Solo Technopark termasuk yang terbaik di Indonesia sebagai inkubatornya.

Para pemuda akan dibekali dengan skill masa depan, seperti programming, web designer, dan e-commerce.

“Visi technopark adalah meningkatkan keterampilan yang bukan sekadar mempersiapkan mereka menjadi pencari kerja, tapi justru jadi pencipta lapangan kerja,” kata Emil pada Minggu (4/2/2024).

Emil mengatakan, saat ini Indonesia sudah berada di era gig economy.

Orang bekerja tidak lagi menjadi karyawan dari pukul 09.00 sampai jam 17.00 di kantor.

"Mereka bisa jadi freelance atau pekerja mandiri, yang tidak tergantung pada slip gaji bulanan. Nah, para gig workers inilah yang akan kaki cetak" jelas Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Sebagai informasi, gig economy merupakan istilah yang merujuk pada sistem ekonomi di mana orang dapat bekerja dengan bebas, independen, dan fleksibel tanpa terikat waktu dan tempat.

Pelaku gig economy bisa menerima pekerjaan dari banyak perusahaan atau klien, dari dalam dan luar negeri, tanpa harus menjadi pegawai di satu kantor.

Dengan keterampilan yang memadai, Emil mengungkap peluang para pemuda untuk bekerja berdasarkan output oriented bukan input oriented.

Artinya, mereka berpotensi mendapatkan bayaran besar berdasarkan hasil pekerjaannya bukan durasi pengerjaannya.

"Seperti pencipta lagu yang membuat lagu kurang dari 1 jam. Kita enggak bisa bayar mereka kecil karena cepat menulis musiknya. Itu kan akumulasi dari kreativitas dia berkarya selama ini" imbuhnya.

"Jadi yang kami siapkan adalah produktivitas bahwa format bekerjanya tidak lagi berapa lama mantengin layar komputer, tapi seberapa bagus produktivitasnya" lanjutnya.

Emil juga menyampaikan, pasangan Prabowo-Gibran akan berupaya mensinergikan antara dunia industri dengan pendidikan vokasi.

Sebab, salah satu tantangan saat ini adalah banyak tenaga kerja yang tidak terserap karena kemampuan mereka ternyata tidak dibutuhkan di dunia industri.

"Pelaku industri itu yang paling paham soal skill yang dibutuhkan atau tidak. Seperti Jerman yang leading pendidikan vokasinya justru ada di KADIN."

"Nah, industri ini nyatanya haus talenta dan inilah yang dilakukan oleh Mas Gibran, yaitu menjadikan industri sebagai pabrik talenta" jelas Emil.

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo-Gibran selalu menegaskan komitmen penciptaan 19 juta lapangan kerja untuk lima tahun masa kepemimpinannya dari berbagai sektor, seperti hilirisasi, ekonomi kreatif, transisi energi, dan UMKM.

Mantan Bupati Trenggalek periode 2016-2019 itu pun mengungkap rencana pasangan calon nomor urut 02 untuk membangun balai latihan kerja (BLK) yang disesuaikan dengan kebutuhan hilirisasi di daerah setempat.

"Hilirisasi itu butuh ekosistem yang tepat dan ini memang tidak mudah. Salah satunya adalah mempersiapkan sumber daya manusia."

"Di sinilah BLK punya peran strategis untuk jadi pemasok, memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang memang cocok dengan arah hilirisasi. Nah, kita punya banyak smelter, maka apa konfigurasi tenaga kerjanya,” terang dia.

Menjelang debat capres kelima yang salah satu temanya adalah kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan, Emil turut mengungkap komitmen Prabowo-Gibran untuk mensejahterakan para buruh.

Dia bilang, Gibran menghadiri HUT Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Jawa Timur dan menyampaikan anak buruh harus terdata dengan baik.

Karena itu program seperti Kartu Indonesia Pintar bisa disinergikan dengan kebutuhan yang bekerja sebagai buruh.

"Di Jawa Timur ini sudah dilakukan dengan kuota khusus untuk anak-anak buruh di SMA dan SMK negeri. Ini juga komitmen Mas Gibran untuk para buruh" pungkas Emil.

(Wartakotalive.com/FAF)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved