Urban Farming

 Buat Urban Farming di Tengah Gedung Pencakar Langit, Warga Karet Tengsin Hasilkan Sayur Melimpah

Dari pintu masuk urban farming, kami bisa menyaksikan gedung-gedung tinggi yang menyorot birunya langit Jakarta

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
Ketua RT 08, Ali Fadli ditemui di lokasi urban farming di RT 08 RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2024). 

"Waktu itu hampir 75 batang (pepaya), itu omzet 1 bulan Rp 5 juta, karena kan sekali panen ada lagi, karena kan batangnya banyak," tuturya.

"Kalau pepaya siap panen per 7 bulan, tapi kan panennya enggak rata, jadi seminggu bisa dua kali kami panen. Kangkung dia usia 14 hari, 15 hari panen," imbuhnya.

Oleh karena itu, Ali menyebut bahwa tujuannya membuat urban farming juga untuk memotivasi anak muda agar tidak malu membuka usaha pertanian, sebab keuntungannya menjanjikan.

"Pesan aku sih di Jakarta untuk anak-anak muda, yuk semangat kita urban farming, karena di kota bisa ternyata kalau kita mau berusaha, niat, itu saya yakin bisa dan itu cuan," ungkap Ali.

"Jangan dilihat kotor apa, tapi kalau dirasainn panen itu senang, apalagi kalau sudah berbuah atau udah pohonnya bagus-bagus itu bisa jual, itu juga pemasukan nanti ke kelompok tani, sebagian buat kita kalau kuantitinya besar," pungkasnya. (m40)

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved