Berita National
Megawati Ingatkan Jangan Kangkangi Konstutusi hanya untuk Kekuasaan: Itu Ada Batasnya
Ketua Umum PDIP Maegawati Soekarnoputeri menyebut kekuasaan itu memabukkan. Dia mengingatkan jangan langgar konstitusi demi kekuasaan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Spekarnoputeri mengingat kekuasaan ada batasanya.
Artinya seorang penguasa harus berhenti ketika masa jabatannya habis, jangan mencoba melanggar konstitusi hanya untuk sekadar melanggengkan kekuasaan.
Jangan sampai seorang penguasa atau pejabat lupa daratan.
"Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti.
Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba," kata Megawati dalam acara perayaan Natal PDI Perjuangan dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di Jakarta International Expo, Kamis (18/1/2024).
Megawati pun menyinggung pepatah Bahasa Sansekerta "Satyam Eva Jayate”, yang dimaknainya bahwa tidak perlu takut dan menjadi lemah karena kebenaran yang pasti menang.
Menurut Megawati, prinsip itu sangat penting untuk jadi pegangan karena agama apa pun mengajarkan bahwa manusia pasti selalu akan diberi cobaan.
Akan tetapi, jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran. “Sebagai manusia, selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu.
Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik,” ujar dia.
Megawati pun mengajak seluruh rakyat untuk berani memperjuangkan yang benar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 karena rakyat yang akan merasakan hasil pemilu.
“Saya pikir, untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk Anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak Andalah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang," kata Megawati.
“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat," ujar dia.
Sebelumnya, pada HUT ke-51 PDIP menyebut bahwa arah pemilu sudah bergeser belakangan ini. Menurutnya, rakyat gelisah karena banyak terjadi intimidasi.
“Pencermatan saya, akhir-akhir ini sepertinya arah pemilu sudah bergeser, ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi,” kata Megawati di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Di tengah situasi tersebut, Megawati bersyukur rakyat mau bergerak melawan intimidasi. Ia menyinggung perlawanan mahasiswa, seorang ibu di Jawa Timur, hingga Ketua RT di Jawa Tengah atas intimidasi sejumlah pihak. Megawati menyebut, Indonesia merupakan negara merdeka dan berdaulat. Oleh karenanya, tak boleh ada segelintir pihak yang merasa memegang kuasa.
“Memangnya rakyat mau kamu pentungin? Penjajah boleh kamu tembak, tapi kalau rakyat, no, no, no,” ujar Megawati.
“Ini adalah negara merdeka dan berdaulat, Saudara-saudara, tidak ada sebagian yang merasa berkuasa, kekuasaan itu adalah di tangan rakyat,” lanjutnya dengan nada meninggi.
| Polda Metro Ungkap Ada Data Pemerintahan Luar Negeri yang Dibobol dalam Kasus Bjorka | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Cemburu Buta, Mat Nasir Hajar Istrinya Gegara Sering Foto Narsis di Facebook | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Perangkat Tablet REDMI Pad 2 Pro Resmi Dijual Mulai Rp 4.499.000 Pada 7 November 2025 | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Hadapi Musim Hujan, Kolaborasi Multi-sektor Dibutuhkan untuk Perkuat Kewaspadaan Dengue | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Raisa Wajib Hadir di Sidang Berikutnya di PA Jaksel, Bukti Serius Gugat Cerai Hamish Daud | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.