Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Bertekad Ubah Masyarakat Desa Agraris Jadi Pengelola Industri Pertanian

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertekad memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan pertanian yang berwawasan industri.

KOMPAS.com/Rahel
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Budiman Sudjatmiko menyebut pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertekad memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan pertanian yang berwawasan industri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjelang debat ke-4 yang salah satunyabahas mengenai masyarakat adat dan desa, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertekad memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan pertanian yang berwawasan industri.

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Budiman Sudjatmiko menggarisbawahi tekad pasangan calon nomor urut 2 itu ingin memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan pertanian yang berwawasan industri.

“Masyarakat desa bisa jadi pengelola industri pertanian. Perjuangan Prabowo Gibran adalah mengubah masyarakat desa yang agraris menjadi masyarakat industri pertanian, yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri.” jelas Budiman kepada wartawan (18/1/2024).

Budiman menjelaskan pola pertanian yang masyarakat desa saat ini masih belum memenuhi kebutuhan pangan yang diikuti pertumbuhan penduduk Indonesia.

“Disamping kita masih kekurangan lahan panen, pola pertanian kita di tingkat desa masih sangat agraris. Kalau pertanian dikelola agraris ini hanya bisa untuk kebutuhan pribadi. Jadi kita masih mengimpor pangan ” jelasnya.

Baca juga: Gus Ipul Ajak Warga Tak Pilih Capres Didukung Abu Bakar Ba’asyir, Gus Yahya: Pernyataan Pribadi Kok

Sebaliknya jika dalam masyarakat industri pertanian, lanjut Budiman, lahan yang ada bisa menghasilkan hasil yang melimpah.

“Dengan bantuan teknologi industri pertanian, termasuk teknologi digital, meski lahan yang sedikit hasil intensifikasinya sangat tinggi. Bahkan bisa menjadi eskportir pangan.” jelasnya.

Budiman mencontohkan beberapa negara yang bisa melakukan hal tersebut.

“Di Belanda, Jerman, Jepang, Korea, memiliki lahan pertanian yang lebih kecil dari kita Namun mereka membangun modernisasi sektor pertanian di desa-desa. Diikuti oleh hiliriassi hasil pertanian tersebut, sehingga bisa menjadi eksportir pangan.” jelasnya.

Industrialisasi pertanian di tingkat desa, lanjut Budiman, bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat desa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun koperasi.

Baca juga: PBNU Imbau Khofifah Indar Parawansa Mengundurkan Diri Usai Resmi Jadi Tim Kampanye Prabowo-Gibran

“Nantinya pengelolaan tidak dibagi lagi menjadi kecil-kecil. Tapi dengan koperasi berskala besar, dalam luasan lahan yang terkonsolidasi secara besar-besaran. Diikuti intervensi teknologi pertanian yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri Ini akan memaksimalkan potensi pertanian di pedesaan.” jelas Budiman.

Pengelolaan lahan bersifat industri seperti ini, lanjut Budiman, akan mampu meningkatkan produksi pertanian menuju swasembada, bahkan melakukan eskpor pangan.

“Ini juga bisa membentuk lumbung pangan di daerah. Disamping kita membuat lumbung pangan nasional dalam bentuk food estate sebagai cadangan strategis ketahanan. Targetnya di komoditas tertentu nanti kita akan bisa mencapai swasembada, Bahkan jika terlewati kita bisa menjadi eksportir.” pungkas BUdiman.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved