Pembiayaan KPR BCA Tembus Rp 117,9 Triliun, Hasil Sinergi Pengembang dan Perbankan

Pascapandemi, produk properti yang ditawarkan para pengembang kian beragam dan inovatif. Kawasan Jabodetabek merupakan penyumbang KPR terbesar.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Chief Marketing Officer Elevee Condominum Alvin Andronicus menunjukkan maket pengembangan EleVee Condominium kepada Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk, Ade Lukito di Alam Sutera, Tangerang, Selasa (16/1/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM — Nilai outstanding pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencapai Rp 117,9 tiliun atau tumbuh 11,5 persen yoy per September 2023.

Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Ade Lukito tak memungkiri capaian kinerja KPR BCA tersebut merupakan hasil sinergi perbankan dengan developer terkait produk properti yang mereka kembangkan.

Menurutnya, kalangan perbankan dan pengembang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Ade Lukito menambahkan, pascapandemi, produk properti yang ditawarkan para pengembang kian beragam dan inovatif.

Hal itu tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen.

Baca juga: Pusat Lifestyle Baru di Lebak Bulus, Bali Coffee Club Jakarta Resmi Dibuka

Baca juga: Menjadi Pemilih Disabilitas, Nedi akan ke TPS Langsung Agar Suaranya Tidak Diperjualbelikan

“Tak dipungkiri, kami (perbankan) dan pengembang saat pandemi bersinergi menggerakkan pasar. Salah satunya memberikan tenor kredit hingga 25 tahun dan ternyata saat ini banyak konsumen di bawah umur 30 tahun yang memanfaatkannya,” ungkap Ade Lukito dalam Elevee Media Talk di Alam Sutera, Tangerang pada Selasa (16/1/2024).

Menurut Ade Lukito, penting bagi perbankan untuk bahu membahu dengan pengembang property karena, sekitar 70-80 persen konsumen menggunakan KPR untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap properti.

Ade Lukito mengakui, saat pandemi melanda negeri ini di awal 2020, penyaluran KPR BCA turut terdampak.

“Waktu itu memang KPR sangat drop sampai Q3. Kami fokus bantu debitur eksisting untuk dapatkan keringan bayar, entah tenornya diperpanjang, atau skema lain. Perbankan saat itu merasa wajib untuk turut bantu, kami tidak kedepankan faktor bisnis dulu, tapi kemanusiaan,” ujarnya.

“Namun seiring meredanya pandemi, ternyata sudah banyak pengembang yang sudah bersiap, tahu akan meluncurkan produk apa, dan tahu juga apa perubahan minat konsumen,” imbuhnya.

Baca juga: TKN Prabowo Sebut Cak Imin Kritik Khofifah Soal ke-NU-an, Salah Alamat

Baca juga: Ini Pesan yang Disampaikan Anabul Anda ketika Dia Mengejar Ekornya Sendiri

Ade Lukito menyebut, kawasan Jabodetabek merupakan penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Prosentasenya mencapai kisaran 45 hingga 50 persen.

Di kawasan Jabodetabek sendiri, kata Ade Lukito, kawasan Tangerang Raya adalah salah satu area penyumbang penyaluran KPR BCA terbesar.

Beberapa faktor seperti infrastruktur yang memadai di kawasan Tangerang Raya, menjadi salah satu  sebab masyarakat mencari hunian di kawasan ini.

Faktor lain adalah konsep produk dan juga reputasi developer yang jadi acuan masyarakat dalam memilih properti atau huniannya.

“Di Tangerang dan Serpong banyak properti yang dikembangkan developer besar, seperti Alam Sutera, adanya pintu tol langsung pada 2009, kawasan ini kian diminati dan hingga kini Alam sutera berkembang pesat dengan adanya beragam properti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya.

Baca juga: Videotron Anies Diturunkan, NasDem: Harus Cari Tahu Siapa yang Perintahkan

Baca juga: Kembangkan Hair Transplantasi di Indonesia, Dr Auda jadi Pembicara pada World Congress FUE Asia 2024

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved