Kesehatan
Jangan Pernah Menyantap Makanan yang Sudah Dihinggapi Lalat, Ini Alasan dan Cara Menghindarinya
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, lalat adalah pembawa patogen yang terkait penyakit parah dan mengancam jiwa seperti demam tifoid, disentri.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Lalat adalah salah satu serangga yang menjengkelkan, bahkan mungkin paling menjijikan.
Terutama jika dia hingga di makanan atau masuk ke gelas minuman kita.
Yang jelas pasti itu akan sangat mengganggu acara makan.
Baca juga: Ini Lima Jenis Minyak yang Sangat Baik untuk Kesehatan Usus Anda yang Menjelang Lansia
Lalat rumah sering berputar-putar dan mencoba hinggap di makanan Anda, sehingga menimbulkan risiko.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, lalat adalah pembawa patogen yang terkait dengan penyakit parah dan mengancam jiwa seperti demam tifoid, disentri, kolera, dan tuberkulosis.
Meski banyak orang menyukai jajanan kaki lima yang dijual di kios pinggir jalan, sangat disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut karena dapat membahayakan kesehatan Anda.
Baca juga: Tips Usir Lalat Buah hanya Pakai Cuka Apel, Murah dan Hemat Biaya
Lalat rumah biasanya memakan kotoran dan bahan organik lain yang membusuk.
Menurut jurnal tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal 'BMC Public Health', selama proses makan, patogen menempel pada bagian mulut, sayap, kaki, dan permukaan tubuh lainnya.
Saat lalat hinggap di makanan atau air minum Anda, ia dapat memindahkan patogen penyebab penyakit itu.
Baca juga: Kesal dengan Lalat yang Mengganggu di Rumah? Simak Caranya, Modalnya Cuma Pakai Madu
Begini Cara Lalat Makan Makanannya
Banyak orang mengira lalat langsung memakan makanan begitu ia hinggap di atasnya.
Padahal lalat tidak memiliki gigi sehingga tidak dapat menggigit atau mengunyah makanan.
Di sinilah lalat yang memakan makanan kita menjadi semakin menjijikkan.
Untuk memakan makanan tersebut, lalat mengeluarkan atau memuntahkan air liur kaya enzim pada makanan Anda, jelas The University of Sydney di situs web mereka.
Air liur ini mengandung enzim pencernaan yang melarutkan atau memecah makanan.
RS Abdi Waluyo Hadirkan IBD Center Pertama di Indonesia, Pusat Layanan Khusus Penyakit Radang Usus |
![]() |
---|
JEC Perkenalkan Metode RLE, Solusi Atasi Presbiopia atau Keluhan Mata Tua Tanpa Kacamata |
![]() |
---|
Indofood Edukasi Konsumen agar Mau Ikuti Pola Hidup Sehat |
![]() |
---|
Hal yang Perlu Diketahui Bagi Ibu Menyusui Agar ASI Berkualitas, Apa Saja? |
![]() |
---|
RSUD Bakti Pajajaran Kenalkan Pengembangan Aplikasi TB Care untuk Penanggulangan Tuberkulosis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.