Pilpres 2024

50 persen Pemilihnya Terikat dengan Jokowi, PDIP Kerja Keras Cegah Migrasi Dukungan ke Prabowo

Kritik yang terus dilakukan PDIP kepada Jokowi, kata dia, sebetulnya untuk menegaskan hubungan PDIP dengan Jokowi sudah berakhir.

Editor: Feryanto Hadi
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi 

Oleh karena itu, kata dia, sekira Bulan Desember 2023 PDIP tidak melakukan upaya penyerangan terhadap visi misi Jokowi. 

Menurutnya hal tersebut tampak saat debat pertama Pilpres di mana Ganjar menegaskan programnya sama dengan Jokowi di antaranya terkait IKN.

Fase ketiga, kata dia, sejak Januari 2024 sampai pada hari pencoblosan PDIP dan Ganjar akan menunjukkan perbandingan perihal siapa yang lebih pantas dipilih apakah Prabowo atau Ganjar. 

Hal tersebut, kata dia, juga tampak dalam debat ketiga pilpres.

Dalam debat tersebut, kata dia, Ganjar terus menerus menyasar terus program dan kinerja Prabowo.

Saat itu, menurut Ray, Ganjar ingin menunjukkan kepada publik, bahwa Prabowo merupakan sosok yang sedikit omong dan sedikit kerja.

Dengan cara itu, ia menduga masyarakat di akar rumput akan ragu apakah Prabowo mampu melanjutkan progra Jokowi.

Menurutnya, hal tersebut juga terekam dalam jajak pendapat Kompas di mana ada kecenderungan pemilih untuk lindah pilihan setelah menonton debat ketiga Pilpres atau debat kedua capres.

"Ada 10 persen dari hasil survei kompas itu, yang mengatakan pindah pilihan pasca mereka melihat debat kedua capres. Inilah yang seharusnya dilakukan oleh Ganjar. Siapa yang lebih layak, siapa yang lebih patut meneruskan program-program Pak Jokowi, apakah Pak Ganjar atau Pak Prabowo," kata dia.

"Makanya, dalam ulang tahun PDIP kemarin tidak terdengar begitu istimewa, karena pidatonya tidak terlalu memaki. Karena kalau ada kritik-kritik itu jab-jab (pukulan-pukulan) kecil," sambung dia.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved