Pilpres 2024

Timnas AMIN Klaim Semua Pernyataan Anies Baswedan Tak Serang Siapapun: Pernyataan Biasa Sumber Data

Semua pernyataan Capres Nomor Urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat debat ketiga pilpres 2024, tak ada maksud untuk menyerang pihak manapun.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: PanjiBaskhara
Instagram
Ketua Dewan Pakar Timnas Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin (AMIN), Hamdan Zoelva sebut semua pernyataan Capres Nomor Urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat debat ketiga pilpres 2024, tidak ada maksud untuk menyerang siapapun dan pihak manapun. 

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA - Semua pernyataan Capres Nomor Urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat debat ketiga pilpres 2024, tak ada maksud untuk menyerang pihak manapun.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pakar Timnas Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin (AMIN), Hamdan Zoelva.

Menurut Hamdan Zoelva, semua yang dijelaskan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan hasil penelitian dari data yang ada.

"Saya perlu tegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh pak Anies itu sejak awal adalah sebuah pernyataan biasa saja, yang bersumberkan pada data-data, yang kita semua bisa peroleh melalui pencarian jejak digital," jelasnya Hamdan, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Tak Takut dengan Megawati, Roy Maningkas Dukung Prabowo-Gibran, Klaim Dirinya Masih Kader PDIP

Hamdan menegaskan bahwa pernyataan Anies saat debat itu semua berhubungan dengan kenegaraan.

Maka itu pernyataan yang disampaikan Anies menginginkan semua bisa dibuka jangan ada kerahasiaan.

"Jadi sama sekali (tidak ada) sedikit pun untuk menyerang pasangan calon yang lain apalagi pribadi, tadi saya sampaikan bahwa ini debat adalah menyangkut masalah masalah kenegaraan,"

"yang memang harus dibuka kalau itu berkait dengan masalah kenegaraan, termasuk rekam jejak masing-masing yang harus dibuka memang, karena itu lah maksudnya debat itu," ucap dia.

Hamdan juga menilai tidak akan ada masalah apapun ketika capres lain menjawabnya dengan tenang.

Hamdan juga menjelaskan kalau pernyataan meminta untuk sebuah rahasia dibongkar itu hal yang biasa dalam sebuah debat.

"Itu biasa dalam debat capres, dulu juga begitu, enggak ada, jadi perlu kami tegaskan ada sedikit pun maksud ya dari capres 01 pak Anies untuk menyerang siapapun,"

"Tapi yang disampaikannya adalah masalah-masalah berkaitan dengan visi misi program dan kehidupan kenegaraan dan itu memang harus dibicarakan secara terbuka apalagi dalam debat resmi capres," jelasnya.

Eks Anggota Tim Mawar Sebut Ganjar dan Anies Keliru Nilai Kinerja Menhan: Ngawur Itu!

Seusai debat ketiga calon presiden (capres) pada Minggu (7/1/2024) lalu, tanggapan mengenai penilaian kerja terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) yang dilayangkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo.

Diantaranya dari Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) Fauka Noor Farid, yang merupakan mantan atau eks anggota Tim Mawar Kopassus.

Fauka Noor Farid mengatakan penilaian Anies dan Ganjar bahwa kinerja Menhan cenderung negatif atau bernilai merah, sama sekali tidak berdasar.

Terkait dengan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, Fauka Noor mengungkapkan penilaian Anies dan Ganjar pun keliru.

Karena yang difokuskan bukan permasalahan bekas atau tidaknya, namun usia pakai dari alutsista tersebut.

“Kalau kapal atau pesawat itu yang dilihat bukan masalah bekasnya, tapi masa pakai, dan itu sudah dijelaskan sama Pak Prabowo. Bukan berarti kami tidak mampu beli baru,"

"Tapi kan kalau beli baru itu prosesnya lama. Sementara itu butuh kapal dan pesawat perang untuk menjaga kedaulatan kita,” kata Fauka, Rabu (10/1/2024).

Fauka menuturkan Anies dan Ganjar perlu juga mengetahui mengenai Coast Guard yang dimiliki Indonesia.

Sebelum Prabowo menjabat sebagai Menhan, Coast Guard justru tidak dipersenjatai, tetapi kini sudah dipersenjatai.

“Coast Guard kini dipersenjatai pakai Kaliber 12,7. Bukan lagi peluru karet. Artinya, makin sangar dan gagah. Makanya semakin kuat dan kokoh dalam menjaga kedaulatan kita,” imbuhnya.

Selain itu, Fauka menyampaikan kisaran penilaian kinerja yang dinyatakan Anies dan Ganjar memalukan.

Sebab Fauka menganggap penilaian tersebut tidak memiliki dasar perhitungan yang tepat.

“Apa dasarnya, nilai 5 dan nilai 11 dari 100 itu? Ngawur itu. Sungguh tidak berdasar, tidak memiliki tolak ukur dan parameter yang jelas."

"Harusnya mereka lihat, prestasi Prabowo sungguh luar biasa, khususnya disegani bangsa asing,” tegasnya.

Pria yang merupakan Eks Anggota Tim Mawar TNI AD ini pun menuturkan pertahanan Indonesia justru memiliki nilai yang bagus di tataran Asia, bahkan Dunia.

"Peringkat Militer Indonesia meningkat setelah Prabowo jadi Menhan. Sekarang peringkat 13 dari 137 negara."

"Di Asia peringkat 8 dari 45 negara. Ada peningkatan. Jadi penilaian Anies dan Ganjar itu, tendensius dan tak berdasar" ungkapnya.

Selain itu Fauka juga memuji sikap Prabowo saat debat berlangsung.

Karena Fauka melihat Prabowo dapat menunjukkan sikap kenegarawan yang baik, sebab tidak semua rahasia pertahanan wajib diketahui publik.

“Ingat, ada adab dan etika, pemimpin harus menunjukkan itu. Tidak serta merta menyerang pribadi dengan tendensius. Apalagi orang yang pernah berjasa padanya,” pungkasnya.

Seperti diketahui dalam debat capres, Ganjar dan Anies menilai kinerje Menhan yang dijabat Prabowo saat ini dengan rapor merah.

Ganjar menilai kinerja Menhan adalah dengan nilai 5, sementara Anies memberi nilai 11 dari 100.

Prabowo dan Anies Tak Bersalaman Setelah Debat, Pengamat: Tidak Elok Dipertontonkan

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyangkan Prabowo dan Anies tak bersalaman pasca debat.

Diketahui debat ketiga pilpres 2024 telah berlangsung di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024) malam.

Adapun tema yang diusung yakni Pertahanan Nasional, Keamanan, Globalisasi, Hubungan Internasional, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.

"Tidak saling salaman pasca debat antara Anies dan Prabowo menurut saya juga problem tersendiri, debat boleh keras, bantah data, saling menyerang."

"Namun setelah debat harusnya berangkulan kembali, seperti main bola, sekeras apapun kompetisi namun tetap berangkulan kembali setelah permainan usai," kata Pangi kepada Tribunnews.com, Selasa (9/1/2024).

Pangi kemudian menyangkan keduanya mempertontonkan ketidaksportifan kepada publik.

"Terlepas siapa yang bersalaman dan siapa yang menemui siapa, terlepas siapa yang lebih senior dan seterusnya, dan termasuk soal alasan Anies yang sudah mencari Prabowo namun sudah tidak menemui Prabowo, bingung mau cari ke mana. Prabowo mengatakan bahwa dia (Anies) nggak datang ke saya, saya lebih tua dari dia, lebih senior," kata Pangi.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting ini juga menyebut habitus yang seperti itu jangan dipertontonkan.

"Tidak fair dan tidak elok dipertontonkan dagelan politik semacam ini di panggung depan publik, nampak kurang elok dan tidak berkelas sama sekali," jelasnya.

Sebelumnya, debat ketiga Pilpres 2024 selesai dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).

Setelah berakhir, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tampak tidak bersalaman.

Terlihat, setelah debat diumumkan berakhir oleh moderator, para paslon langsung menghampiri satu sama lain.

Terlihat, capres nomor 03 Ganjar Pranowo pertama menyalami Prabowo. Kemudian, Prabowo dihampiri oleh beberapa ketua umum parpol koalisi, di antaranya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan hingga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Di sisi yang lain, Anies tampak menyalami cawapres 03 Mahfud MD, begitu pun dengan Cak Imin.

Kemudian, Anies menyalami Ganjar, disusul menyalami Gibran setelahnya.

Tidak terlihat setelahnya apakah Prabowo dan Anies bersalaman setelah debat berakhir.

Saat ditanyakan, Anies mengatakan bahwa dirinya memang tidak bersalaman dengan Prabowo, tetapi Anies sempat mencari keberadaan Prabowo.

Saat ditanyakan, Anies mengatakan dirinya memang tidak bersalaman dengan Prabowo, tetapi Anies sempat mencari keberadaan Prabowo.

"Sesudah selesai saya mencari, tapi sudah tidak ada, jadi tidak tahu ke mana harus salaman," kata Anies Baswedan dalam konferensi pers setelah debat" katanya.

(Wartakotalive.com/M27/M37)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved