Kabar Seleb

Sering Berurusan dengan Polisi, Saipul Jamil Ubah Nama Menjadi King Saipul Jamil: Semoga Lebih Hoki

Saipul Jamil ubah nama menjadi King Saipul Jamil. Itu dilakukan kerena dia sering sial dan berurusan dengan masalah hukum.

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Rusna Djanur Buana
Wartakotalive/Ikhwana Mutuah Mico
Saipul Jamil ubah namanya menjadi King Saipul Jamil. Itu dilakukan untuk buang sial dan agar lebih hoki. 

Bantah ikuti King Nassar

Oleh karena itu, ia menepis dugaan perubahan nama King Saipul Jamil hanya karena ikut-ikutan King Nassar.

Lebih lagi, disebutkannya, nama King Nassar tidak sampai mengubah KTP seperti dirinya.

"Tapi gue inget, kalau pasport buat Umrah harus tiga nama, bukan ngikutin King Nassar, tapi lebih mengambil ada nilai benefit untuk paspor jadi gue pilih King Saipul Jamil," paparnya.

Meski banyak yang menghujat terkait perubahan namanya, kini Saipul tak mau ambil pusing.

"Banyak yang ngetawain, mencibir tapi gue bilang ya udah itulah hidup," tandasnya.

Sempat diduga kunsumsi sabu

Belum lama ini Saipul Jamil ditangkap  polisi bersama sang asisten bernama Steven jalur Transjakarta Halte Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Keduanya diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu. Penangkapan tersebut sangat dramatis karena Saipul Jamil sempat berteriak-teriak dan mendapat beberapa kali pukulan. Saat itu Saipul Jamil menduga dia dirampok begal.

Kejadian itu mengundang perhatian publik setelah rekaman penangkapan Saipul Jamil viral di Medsos. Nampak sejumlah orang berpakaian preman dan mengaku sebagai polisi itu, menangkap Saipul Jamil dengan arogan sambil melontarinya dengan kata-kata kasar.

Bahkan meski sudah berteriak minta tolong dan memberontak, para polisi itu tetap memborgol kedua tangan pria yang karib disapa Bang Ipul tersebut.

Dia juga digiring masuk tanpa ampun ke dalam mobil dan digelandang ke Polsek Tambora, Jakarta Barat untuk pemeriksaan kesehatan dan tes urine.

Kendati demikian, Saipul Jamil dinyatakan negatif narkoba, sementara asistennya positif.

Mirip aksi premanisme

Bambang Rukminto, pengamat kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), berpendapat penangkapan seperti itu seyogyanya disebut sebagai arogansi yang mengarah pada premanisme.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved