MRT Jakarta

Proyek MRT Jakarta Fase 2A Tembus 67 persen, Stasiun Monas dan Thamrin Telah Dicor

Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A segmen CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) berjalan sesuai jadwal yang mencapai 67,26 persen per 25 Desember 2023.

Dok. MRT Jakarta
Pekerja konstruksi tengah merampungkan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A di Jakarta, Rabu (10/1/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pekerjaan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A segmen CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) berjalan sesuai jadwal.

Per 25 Desember 2023, perkembangan pembangunan telah mencapai 67,26 persen.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran dinding dan lantai peron (platform slab) pada suar penyejuk (cooling tower).

Kemudian pemasangan noseblade persiapan jacking pada entrance 1 Jalan Museum, pengecoran dinding struktur pada entrance dua silang barat daya monas, pengetesan parsial sistem mekanikal elektrikal terpasang di gardu induk (RSS).

Petugas juga memesan sistem HVAC, jalur kabel, pipa suplai air, drainase dan sistem pemadam kebakaran, penyelesaian pekerjaan arsitektural di gardu induk (RSS), pekerjaan instalasi dinding bata ringan, finishing serta pengecatan stasiun, serta pemasangan rangka ACP (Aluminium Composite Panel) dan rangka pendukung langit-langit (ceiling) stasiun.

Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi penyelesaian
pengecoran lantai beranda peron (concourse slab) stasiun, penggalian & pengecoran lantai
dasar (base slab) stasiun, pengecoran kolom sisi utara stasiun, jet grouting persiapan
pembangunan entrance empat, pemasangan OTE Duct sisi utara stasiun, pembangunan kembali drainase untuk pekerjaan area parkir kereta (stabling yard), dan pemasangan pipa drainase di bawah peron (platform).

Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Kota-Bundaran HI sudah 27 Persen 

“Per 25 Desember 2023 juga, sedang dilakukan penyelesaikan pembongkaran mesin bor terowongan 1,” kata Ahmad dari keterangannya pada Rabu (10/1/2024).

Ahmad mengatakan, tim konstruksi juga terus mengerjakan pemasangan tunnel walkway, sekaligus pengecoran track bed di terowongan dan pemasangan pipa pemadam kebakaran.

Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Sawah Besar—Mangga Besar) setelah resmi dimulai pada 25 Juni 2022, hingga ta gg 25 Desember 2023 telah mencapai 23,81 persen.

“Dengan cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan D-Wall Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar dan fabrikasi pembesian D-Wall,” imbuhnya.

Menurut dia, pasca penandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021, pekerjaannya pun sudah terus berlanjut dan berjalan sesuai jadwal.

Baca juga: Sempat Dibantah MRT Jakarta, Dinas Bina Marga DKI Ungkap Penyebab Jalan Gajah Mada Ambles

Per 25 Desember 2023, perkembangannya sudah mencapai 42,97 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi pekerjaan perakitan TBM 1 di sisi utara stasiun, persiapan peluncuran TBM 2 di sisi selatan stasiun, perakitan gantry crane untuk pekerjaan pembangunan terowongan
(tunnelling), dan persiapan konstruksi dinding peron (platform).

Sedangkan di Stasiun Kota, sedang dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk upper dan lower concourse slab serta pembangunan strukturnya.

Sedangkan pengadaan CP 205 railway systems and trackwork (sistem perkeretaapian dan rel) yang meliputi Bundaran HI—Kota dilakukan dengan sistem international competitive bidding.

“Pada 30 November 2023, tiga perusahaan kontraktor telah memasukkan dokumen proposal dan saat ini sedang dilakukan evaluasi teknis serta finansial. CP 206 rolling stock (ratangga) telah diperoleh conditional JICA concurrence untuk pelaksanaan tender. Target call for tender pada Q4 2023,” jelasnya.

Sedangkan CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang dalam tahap penyusunan dokumen tender dan penyelesaian aspek kontraktual maupun teknis.

Call for tender telah dilaksanakan pada November 2023.

“Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota,” tuturnya.

Kata dia, Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp 25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

“Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development),” ucapnya.

Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved