Gempa Bumi
Ternyata Ada Sesar Aktif Baru di Sumedang, Jadi Penyebab Gempa Akhir Tahun 2023
Ternyata gempa Sumedang yang terjadi akhir tahun 2023 lalu disebabkan oleh sesar aktif baru yang melintas di Kota Sumedang.
WARTAKOTALIVE.COM - Ternyata gempa Sumedang yang terjadi akhir tahun 2023 lalu disebabkan oleh sesar aktif baru yang melintas di Kota Sumedang.
Penemuan sesar aktif baru itu diumumkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).
Dikutip dari Tribun Jabar pada Selasa (9/1/2024), BMKG mengungkapkan sesar ini melintasi kawasan perkotaan Sumedang dari utara ke selatan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, setelah memperhatikan sebaran gempabumi susulan, tatanan tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya, gempabumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang.
Sesar baru tersebut kemudian dinamakan Sesar Sumedang.
"Yang semula belum terpetakan, untuk selanjutnya sesuai analisis data seismisitas BMKG disebut Sesar Sumedang," kata Dwikorita melalui siaran digital, Senin (8/1/2024).
Ia mengatakan, analisis ini mereka lakukan dengan memperhatikan lokasi episenter gempa, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya.
"Itu semua dapat terukur sehingga akhirnya bisa teridentifikasi patahan atau sesar apa yang menyebabkan gempa,” jelasnya.
Dengan identifikasi adanya Sesar Sumedang ini, BMKG sudah berkoordinasi dengan Bupati Sumedang untuk segera menyempurnakan tata ruang wilayah dan menyempurnakan aturan standar bangunan tahan gempa.
Pihak Pemda Sumedang pun menyambut baik arahan BMKG.
Pihak BMKG bersama Pemkab Sumedang segera memperkuat edukasi kebencanaan.
Baca juga: Diberi Skor 11 dari 100 Oleh Anies Baswedan, Ini Fakta Ranking Pertahanan Indonesia
Fakta yang ada diharapkan bukan untuk ditutupi atau dihindari, tetapi justru bisa memitigasi bencananya atau risikonya.
Pemkab Sumedang, ujar Dwikorita, perlu melakukan evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang dengan mempertimbangkan peta zona bahaya gempa bumi serta pelamparan sesar aktif, Sesar Sumedang.
Kemudian ia juga meminta evaluasi dan penerapan building code atau aturan standar bangunan tahan gempa berdasarkan peta mikrozonasi berbasis peak ground acceleration (PGA).
Hal lain yang juga penting adalah edukasi dan sosialisasi kebencanaan yang berkesinambungan, terkait potensi bencana gempa bumi, maupun bahaya ikutannya, serta potensi bencana hidrometeorologi.
Dalam hal itu BMKG siap untuk terus mendukung program edukasi tersebut.
Diketahui Minggu 31 Desember 2023 lalu, gempa bumi tektonik mengguncang Sumedang dengan magnitudo 4,8.
Lokasi episenter gempa terletak pada koordinat 6,85 lintang selatan dan 107,94 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak dua kilometer timur laut dari pusat Kota Sumedang dengan kedalaman pusat gempa (hiposenter) 5 kilometer.
Ratusan rumah rusak akibat gempa dangkal tersebut. Namun untungnya tidak ada korban jiwa dari gempa Sumedang di akhir tahun 2023.
(Wartakotalive.com/DES/Tribun Jabar)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.