Berita Tangerang

Kini Autogate di Pintu Perlintasan Bandara Soetta Layani Penumpang Hanya dalam Waktu 15 Detik

Autogate sendiri adalah pintu perlintasan elektronik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Autogate di Pintu Perlintasan Bandara Soetta Mampu Layani Penumpang dengan Waktu Hanya 

Laporan Wartawan, WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro


WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG- Sebanyak 78 unit autogate baru dipasang Direktorat Jenderal Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dengan demikian, Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandar udara di Indonesia yang paling banyak memiliki autogate pada pintu perlintasan penumpang luar negeri.

Autogate sendiri adalah pintu perlintasan elektronik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) dalam pemeriksaan keluar dan masuk wilayah Indonesia.

"Penggunaan autogate ini kami tambah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat dan mudah digunakan oleh para pelintas baik WNI maupun WNA," ujar Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim, Rabu (3/1/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan, puluhan autogate yang dioperasikan pada terminal 3 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta tersebut telah dilengkapi beragam teknologi mutakhir.

Resmikan 78 Autogate Baru, Soekarno-Hatta Jadi Bandara Terbanyak yang Gunakan Autogate

Kecanggihan pertama yang dimiliki autogate tersebut ialah dari sisi kecepatan, yang mampu beroperasi ke setiap penumpang hanya dalam hitungan detik. 

Kecanggihan autogate tersebut semakin sempurna dengan dilengkapi sistem keamanan face recognition geometrik kepada seluruh penumpang yang melintas.

Adapun penumpang luar negeri yang melalui autogate tersebut cukup dengan memindai halaman biodata yang tertera dalam paspor pada mesin pemindai autogate.

Selanjutnya penumpang dapat menghadapkan wajahnya ke kamera untuk dilakukan pemindaian, namun tanpa menggunakan penutup wajah seperti masker ataupun topi.

"Tadi kami sudah melakukan uji coba dan hasilnya tidak sampai 15 detik sudah bisa melintas, karena ada face recognition segi kecepatan pemindaian hingga tingkat keamanan jauh lebih baik, sehingga mampu memberikan experience journey bagi traveler," kata dia.

"Dengan demikian para penumpang dapat menghemat waktu dalam melalui proses keimigrasian, kalau biasanya butuh waktu 15 menit sampai setengah jam (30 menit), sekarang hanya 15 detik sudah selesai," ungkapnya.

Selain itu, penggunaan teknologi face recognition tersebut juga mampu meningkatkan kinerja keamanan penumpang yang tengah masuk dalam catatan kriminal pihak kepolisian.

"Jadi face recognition ini penting, sebab mampu melakukan pengecekan berkaitan dengan keamanan, apakah ada catatan dalam kriminal dan cekal dari penumpang yang melintas," tuturnya.

"Karena di zaman yang semakin canggih ini, kejahatan juga semakin kreatif, jadi langsung dicek dan lebih optimal lagi karena menggunakan geometrik, meskipun disamarkan namanya dan tanggal lahir, tapi wajahnya yang menentukan," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved