Pilpres 2024

Nostalgia di Konser Slank Joged 40rever, Ganjar Pranowo: Oh Pasti, Selamat Ulang Tahun, Top!

Capres Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo ikut nonton konser Slank Joged 40rever di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa via Tribunnews.com
Capres Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo ikut nonton konser Slank Joged 40rever di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis  (28/12/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, SAWAH BESAR - Capres Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo, turut meramaikan konser Slank Joged 40rever.

Dimana Konser Slank Joged 40rever ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis  (28/12/2023).

Konser Slank Joged 40rever ini menjadi momen spesial sebagai perayaan 40 tahun eksistensi grup band legendaris Slank.

Ganjar Pranowo terlihat santai mengenakan pakaian casual, lengkap dengan topi hitam, jaket jeans biru, dan kemeja hitam.

Baca juga: Slank Genap 40 Tahun dan Punya 25 Album Studio, Bimbim dan Ridho Ungkap Rahasia Konsistensi Berkarya

Ia duduk di bagian kanan panggung, bergabung dengan para Slankers yang antusias merayakan keberhasilan grup band idolanya.

Konser 'Slank Joged 40rever' menjadi ajang perayaan bagi Slank yang terdiri atas Kaka (Vokal), Bimbim (Drum), Ridho (Gitar), Ivanka (Bass), dan Abdee (Gitar).

Grup ini merayakan usianya yang ke-40 pada 26 Desember 2023. Ganjar tampak menikmati setiap momen, bahkan ikut bernyanyi saat lagu-lagu seperti "Terlalu Manis," "Virus," dan "Kamu Harus Pulang" dibawakan oleh Slank.

Setelah konser, Ganjar mengungkapkan rasa nostalgia dan kekagumannya terhadap Slank.

"Oh pasti (nostalgia)," ujar Ganjar Pranowo, yang mengaku sering mendengarkan lagu-lagu Slank pada masa mudanya.

Ia juga tidak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada grup band rock blues tersebut.

"Selamat ulang tahun Slank, top," tutur Ganjar Pranowo dengan senyum.

Tak hanya menggelar konser, Slank juga merilis album terbaru bertajuk 'Joged', yang merupakan album ke-25 mereka.

Menariknya, dalam album ini, Slank membawa isu-isu sosial ke dalam lirik-lirik lagunya.

Hal ini menunjukkan kedewasaan dan relevansi grup band ini dalam berkarya selama empat dekade.

Partai Gerindra Tepis Pernyataan Ganjar Pranowo Soal Kelangkaan Pupuk: Fakta!

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono menepis pernyataan Capres Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo.

Dimana pernyataan Ganjar Pranowo yang menyinggung pihak yang bertanya terkait sulitnya akses pupuk di Jawa Tengah saat debat Capres 2024 beberapa waktu lalu.

Sudaryono mengatakan, sulitnya akses terhadap pupuk bersubsidi adalah fakta.

Dimana fakta ini seringkali disampaikan para petani saat ia berkeliling Jawa Tengah.

Salah satu faktor yang menyusahkan petani mendapatkan pupuk karena dipengaruhi oleh Kartu Tani.

"Para petani mengeluh sulit dapat pupuk subsidi karena Kartu Tani itu fakta di lapangan. Jadi tak perlu menuding pihak lain tak paham data," kata Sudaryono kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).

Sudaryono menjelaskan, banyak petani di Jawa Tengah yang kesulitan dengan mekanisme penggunaan Kartu Tani.

Di antaranya seperti terjadi di Kabupaten Karanganyar dan Kota Tegal, Jawa Tengah.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono mengaku petani mengeluhkan Kartu Tani yang dinilai jadi biang keladi kelangkaan pupuk bersubsidi, Jumat (29/12/2023).
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono mengaku petani mengeluhkan Kartu Tani yang dinilai jadi biang keladi kelangkaan pupuk bersubsidi, Jumat (29/12/2023). (Istimewa)

"Saya mendapatkan informasi, bulan lalu ratusan petani anggota Gapoktan Sedayu, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, marah lantaran Kartu Tani tak bisa digunakan menebus pupuk bersubsidi."

"Lalu juga ada informasi dari Gapoktan Akur Tani Jaya Kota Tegal yang anggotanya sulit mendapat pupuk bersubsidi lantaran mereka tidak mendapatkan Kartu Tani," kata Sudaryono.

Sudaryono juga menjelaskan, permasalahan Kartu Tani ini terjadi saat petani tak bisa menebus pupuk bersubsidi.

Padahal petani memiliki Kartu Tani dan terdata baik di Dinas Pertanian dan pihak bank yang telah ditunjuk pemerintah.

"Karena kartu berhubungan dengan bank, bahwa itu digesek mesinnya error, setelah itu menunggu beberapa hari, begitu datang eror lagi, nunggu beberapa hari lagi," terang dia.

Selama kartu tak bisa dipakai, lanjut Sudaryono, petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya dua kali lipat daripada pupuk bersubsidi.

Untuk pupuk jenis urea misalnya, harga subsidi ditebus petani hanya Rp135.000 per sak.

Sedangkan, harga non subsidi mencapai Rp360.000 degan ukuran yang sama.

Begitu pula pupuk jenis Phonska harga subsidi dijual Rp165.000 per sak.

Sedangkan juga, harga non subsidi untuk Phonska plus bisa mencapai Rp600.000 per sak.

"Kalau enggak ada ya ujung-ujungnya petani beli pupuk yang tidak subsidi, akhirnya ongkos biaya produksi tanaman menjadi mahal," terang Sudaryono.

Karena itu, lanjut Sudaryono, Prabowo-Gibran hadir membawa solusi bagi petani.

Salah satunya menyederhanakan proses petani untuk memperoleh pupuk subsidi dengan menghapus kartu tani.

"Para petani memang menginginkan pupuk mudah didapat. Saya pastikan, kalau Prabowo-Gibran menang, Kartu Tani hilang, pupuk mudah didapat, petani sejahtera," imbuhnya.

Ganjar Pranowo Dapat Aduan Pupuk Bersubsidi Alami Kelangkaan

Capres Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo mendapatkan aduan dari petani di Sukoharjo terkait kurangnya pasokan pupuk.

Sebelumnya Ganjar Pranowo bertemu sedulur petani di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023) siang.

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Ganjar Pranowo disambut para petani Sukoharjo.

Mereka tampak berebut untuk meminta berfoto bersama Capres Nomor Urut 03 itu.

Pada kesempatan itu para petani mengungkapkan kegelisahan sulit mendapat pupuk bersubsidi karena kuotanya dikurangi hingga saat ini.

Dalam acara itu, para petani berharap Ganjar Pranowo menambah kuota pupuk bersubsidi karena sangat dibutuhkan petani.

"Iya tadi ketemu dengan petani komplainnya masih sama, ada dua yang penting, yang pertama terkait dengan pupuk yang ternyata kurang memang," kata Ganjar Pranowo saat ditemui di Jawa Tengah.

Menjawab pertanyaan itu, Ganjar Pranowo menegaskan jika persoalan pupuk bersubsidi memang menjadi isu nasional.

Menurutnya, hampir semua daerah di Indonesia, petani kesulitan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

Ia mengatakan, sulitnya pupuk bersubsidi karena banyak penyalurannya yang tidak tepat sasaran.

"Maka jalan satu-satunya, kuota pupuk bersubsidi memang harus ditambah. Tidak hanya mengandalkan impor pupuk, tapi kita juga harus menambah pabrik pembuatan pupuk dalam negeri," ucapnya.

Tak hanya soal kekurangan pasokan pupuk, kata Ganjar Pranowo, para petani juga mengeluhkan terkait manajemen distribusi air saat musim kering.

"Yang kedua soal air dan soal distribusi dalam musim yang kondisi terjadi anomali terutama menuju musim kering mereka berharap manajemen air bisa terjaga terdistribusikan dengan baik," ucap Ganjar Pranowo.

Petani Desa Kliwonan Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Capres Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga ketika berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia.

Kali ini, Ganjar Pranowo bermalam di rumah warga di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen, pada Minggu (24/12/2023) malam.

Keesokan harinya, Senin (25/12/2023) Ganjar Pranowo mengajak petani di desa setempat sarapan bareng.

Sembari menyantap sarapan, Ganjar Pranowo yang duduk lesehan di tikar mendengarkan dengan seksama setiap keluhan para petani.

Petani Desa Kliwonan, Sadino mengaku kesulitan mendapat pupuk bersubsidi di daerahnya.

Ia mengatakan, hal itu disebabkan karena pendataan petani yang kurang jelas.

"Di sini petani sulit cari pupuk. Katanya kita tidak masuk data, padahal kita sudah mengurus dua tahun lebih belum beres," katanya. 

Menurutnya, stok pupuk bersubsidi sebenarnya tersedia, namun mereka tidak bisa membelinya lantaran tidak masuk dalam data petani penerima pupuk bersubsidi. 

"Pupuknya ada tapi kita tidak bisa beli," paparnya.

Untuk itu, ia dan para petani berharap Ganjar bisa memberikan solusi supaya petani bisa mendapat pupuk subsidi dengan mudah. 

"Harapannya petani mudah mendapatkan pupuk," ucap Sadino.

Selain pupuk, Sadino menambahkan, ketersediaan air untuk irigasi lahan juga menjadi masalah serius di daerahnya.

"Air irigasi juga sulit, kita butuh sumur untuk mengatasi kelangkaan air irigasi," keluhnya. 

Tanggapi keluhan dari petani, Ganjar Pranowo menerangkan, kelangkaan pupuk bersubsidi memang terjadi di seluruh Indonesia.

Sebab, pemerintah telah mengurangi kuota atau jatah pupuk bersubsidi. 

"Soal pupuk bukan hanya di Jawa Tengah tapi semua daerah di Indonesia,” ujarnya. 

Ke depan, Ganjar berkomitmen akan menyelesaikan persoalan pupuk dengan memperbaiki data petani.

Selain mendata jumlah petani, data luasan lahan dan komoditas juga akan diperbaiki.

Dengan data yang akurat, penyaluran pupuk bersubsidi bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhannya. 

"Kuota pupuk harus ditambah sesuai dengan kebutuhan petani. Selain itu, perlu juga pendampingan dari penyuluh untuk membuat pupuk alternatif. Sehingga tidak ada lagi yang namanya petani kekurangan pupuk," tuturnya. 

Sedangkan permintaan sumur dari petani, Ganjar mengatakan bahwa air memang merupakan kebutuhan mendesak bagi petani. 

"Mereka minta dibuatkan sumur kalau nanti jadi presiden. Tidak usah nunggu presiden terlalu lama sekarang kalau dibolehkan (tidak money politic) kita buatkan," tandasnya.

(Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami/TribunJateng.com/Wartakotalive.com/M32)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved